Beranda · Pendidikan · RPP · Pengetahuan Agama · Lainnya

Fidyah (Tebusan) Bagi yang Tak Dapat Berpuasa Dapat Diganti Dengan hal berikut

Fidyah (Tebusan) Bagi yang Tak Dapat Berpuasa Dapat Diganti Dengan hal berikut
Fidyah (Tebusan) Bagi yang Tak Dapat Berpuasa Dapat Diganti Dengan hal berikut- Dalam bahasa Arab kata “fidyah” adalah bentuk masdar dari kata dasar “fadaa”, yang artinya mengganti atau menebus. Adapun secara terminologis (istilah) fidyah adalah sejumlah harta benda dalam kadar tertentu yang wajib diberikan kepada fakir miskin sebagai ganti suatu ibadah yang telah ditinggalkan.

Misalnya, fidyah yang diberikan akibat ditinggalkannya puasa Ramadhan oleh orang lanjut usia yang tidak mampu melaksanakannya, atau oleh keluarga orang yang belum sempat meng-qadha atau mengganti puasa yang ditinggalkannya (menurut sebagian ulama). Dengan memberikan fidyah tersebut, gugurlah suatu kewajiban yang telah ditinggalkannya.

Bagi wanita yang tidak bepuasa karena hamil atau menyusui maka ia diperkenankan untuk tidak berpuasa. Jika ia tidak berpuasa karena khawatir terhadap dirinya sendiri atau pada diri dan bayinya maka ia hanya wajib mengganti puasanya setelah bulan Ramadhan dan tidak ada kewajiban membayar fidyah. Jika ia tidak berpuasa karena khawatir terhadap anak atau bayinya saja maka ia wajib meng-qadha dan membayar fidyah sekaligus.

Berapakah Besarnya Fidyah ? 

Untuk dapat mengetahui berapa besar fidyah bagi tiap orang miskin yang harus diberi makan tersebut, dapat dilihat pada beberapa nash hadits yang digunakan sebagai rujukan:

Dalam hadits riwayat Daruquthniy dari Ali bin Abi Thalib dan dari Ayyub bin Suwaid, menyatakan perintah Rasulullah SAW kepada seorang lelaki yang melakukan jima' atau berhubungan badan dengan istrinya di suatu siang di bulan Ramadhan untuk melaksanakan kaffarat atau denda berpuasa selama dua bulan berturut-turut. Dalam hadits menyebutkan bahwa karena laki-laki tersebut tidak mampu melakukan itu maka ia harus membayar denda 1 araq (sekeranjang) berisi 15 sha' kurma. 1 Sha'  terdiri dari 4 mud, sehingga kurma yang diterima oleh lelaki itu sebanyak 60 mud, untuk diberikan kepada 60 orang miskin (untuk menggantu puasa dua bulan). Sedangkan 1 mud sama dengan 0,6 Kg atau 3/4 Liter.

Oleh sebab itu, besamya fidyah yang biasa diberikan kepada fakir miskin sekarang ini adalah 1 mud = 0,6 Kg atau 3/4 liter beras untuk satu hari puasa.

Berbagai pendapat lain yang juga menyatakan besarnya fidyah –dengan menggunakan sebuah nash hadits sebagai rujukan– kami anggap lemah. Lantaran hadits yang digunakannya telah dinilai oleh Muhhadditsin (para penyelidik hadits) sebagai hadits dha'if. Sedangkan yang menggunakan dasar qiyas (analogi) pun, kami anggap lemah lantaran bertentangan dengan nash hadits.

Beberapa pendapat lain tentang besamya fidyah tersebut yakni;
 
1) pendapat yang menyatakan bahwa besarnya fidyah itu sebesar 2,8 Kg bahan makanan pokok, beras misalnya. Dimana pendapat ini didasarkan pada hadits riwayat Abu Dawud dari Salmah bin Shakhr, yang menyatakan bahwa dalam peristiwa seorang lelaki berbuat jima' pada siang hari di bulan Ramadhan, Rasulullah SAW menyuruh lelaki itu untuk memberikan 1 wasaq kurma, dimana 1 wasaq terdiri dari 60 sha, sehingga setiap orang miskin akan mendapatkan kurma sebanyak 1 sha.

2) pendapat yang menyata¬kan bahwa besamya fidyah tersebut sebanyak 1/2 sha bahan makanan pokok, dengan dasar hadits riwayat Ahmad dari Abu Zaid Al Madany, yang menyatakan bahwa Rasulullah SAW memerintahkan kepada seorang lelaki yang berbuat dzihar (menyamakan isteri dengan ibunya) untuk memberikan 1/2 wasaq kurma kepada 60 orang miskin, dan

3) pendapat yang menyatakan bahwa besarnya fidyah itu sama dengan fidyah atas orang yang bercukur ketika sedang ihram, yakni sebesar 1/2 sha atau 2 mud.
Tiga pendapat itu dinilai lemah. Dalil-dalil yang kuat menunjukkan besarnya fidyah yang biasa diberikan kepada fakir miskin sekarang ini adalah 1 mud atau 0,6 Kg atau 3/4 liter beras untuk satu hari puasa. 
Dalam kitab Al-Fiqhul Islami Wa Adillatuhu oleh Dr. Wahbah Az-Zuhaili jilid 1 halaman 143 disebutkan bahwa bila diukur dengan ukuran zaman sekarang ini, satu mud itu setara dengan 675 gram atau 0,688 liter. Sedangkan 1 sha‘ setara dengan 4 mud . Bila ditimbang, 1 sha‘ itu beratnya kira-kira 2.176 gram. Bila diukur volumenya, 1 sha‘ setara dengan 2,75 liter.

Siapa Saja yang Harus Bayar Fidyah ?

  1. .Orang yang sakit dan secara umum ditetapkan sulit untuk sembuh lagi.
  2. Orang tua atau lemah yang sudah tidak kuat lagi berpuasa.
  3. Wanita yang hamil dan menyusui apabila ketika tidak puasa mengakhawatirkan anak yang dikandung atau disusuinya itu. Mereka itu wajib membayar fidyah saja menurut sebagian ulama, namun menurut Imam Syafi’i selain wajib membayar fidyah juga wajib mengqadha’ puasanya. Sedangkan menurut pendapat lain, tidak membayar fidyah tetapi cukup mengqadha’.
  4. Orang yang menunda kewajiban mengqadha’ puasa Ramadhan tanpa uzur syar’i hingga Ramadhan tahun berikutnya telah menjelang. Mereka wajib mengqadha’nya sekaligus membayar fidyah, menurut sebagian ulama.

Cara Pembayaran Fidyah:

Makna pembayaran fidyah adalah mengganti 1 hari puasa yang ditinggalkan dengan memberi makan 1 orang miskin. Namun, model pembayarannya dapat diterapkan dengan 2 cara:
  1. Memasak atau membuat makanan, kemudian mengundang orang miskin sejumlah hari-hari yang ditinggalkan selama bulan Ramadhan.
  2. Memberikan kepada orang miskin berupa makanan yang belum dimasak. Lebih sempurna lagi jika juga diberikan sesuatu untuk dijadikan lauk.
Pemberian ini dapat dilakukan sekaligus, misalnya membayar fidyah untuk 20 hari disalurkan kepada 20 orang miskin dalam 1 waktu / 1 hari. Atau dapat pula diberikan hanya kepada 1 orang miskin sebanyak 20 hari.

Waktu Pembayaran Fidyah:

Seseorang dapat membayar fidyah, pada hari itu juga ketika dia tidak melaksanakan puasa. Atau diakhirkan sampai hari terakhir bulan Ramadhan, sebagaimana dilakukan oleh sahabat Anas bin Malik ketika beliau telah tua.
 
Yang tidak boleh dilaksanakan adalah pembayaran fidyah yang dilakukan sebelum Ramadhan. Misalnya: Ada orang yang sakit yang tidak dapat diharapkan lagi kesembuhannya, kemudian ketika bulan Sya’ban telah datang, dia sudah lebih dahulu membayar fidyah. Maka yang seperti ini tidak diperbolehkan. Ia harus menunggu sampai bulan Ramadhan benar-benar telah masuk, barulah ia boleh membayarkan fidyah ketika hari itu juga atau bisa ditumpuk di akhir Ramadhan.

Bolehkah Fidyah dengan Uang ?

Fidyah adalah pengganti dari suatu ibadah yang telah ditinggalkan, berupa sejumlah makanan yang diberikan kepada fakir miskin.

Dengan mengamati definisi dan tujuan fidyah yang merupakan santunan kepada orang-orang miskin, maka boleh saja memberikan fidyah dalam bentuk uang. Lantaran bagaimana jika orang miskin tersebut, sudah cukup memiliki bahan makanan. Bukankah lebih baik memberikan fidyah dalam bentuk uang, agar dapat dipergunakannya untuk keperluan lain.

Oleh sebab itu, dapat diambil kesimpulan akhir bahwa kewajiban fidyah boleh dilaksanakan dengan mengganti uang, jika sekiranya lebih bermanfaat. Namun jika ada indikasi bahwa uang tersebut akan digunakan untuk foya-foya, maka kita wajib memberikannya dalam bent uk bahan makanan pokok.

Semoga posting tentang Fidyah (Tebusan) Bagi yang Tak Dapat Berpuasa Dapat Diganti Dengan hal berikut. ini bermanfaat dan membuat ibadah puasa Ramadhan kita tahun ini semakin sempurna.

Artikel keren lainnya:

Keistimewaan dan keajaiban 10 Hari Terakhir di Bulan Ramadhan

Keistimewaan dan keajaiban 10 Hari Terakhir di Bulan Ramadhan- Ramadhan memang bulan istimewa. Bulan penuh makna, hikmah dan “keajaiban”. Semua itu tidak terdapat pada bulan yang lain. Sehingga ramadhan diberi julukan sebagai sayyidus syuhur atau penghulunya bulan. Tidak heran, karena di dalam bulan suci itu terkandung kedalaman makna spiritual maupun sosial. Sebuah makna yang menyatukan antara aspek lahiriyah dan bathiniyah, spiritual dan material, serta aspek duniawi dan ukhrawi. Sehingga segala aktifitas di dalamnya memiliki keistimewaan tersendiri dibanding dengan bulan-bulan selainnya. Wajar kalau Rasulullah saw., para sahabat, dan orang-orang saleh terdahulu senantiasa menjadikan ramadhan sebagai momen untuk ‘mengeruk’ sebanyak-banyaknya keuntungan pahala dengan semakin meningkatkan kualitas maupun kuantitas ibadah. Apalagi pada 10 malam terakhir, Rasulullah saw. yang kemudian diikuti oleh para sahabat lebih menggiatkan lagi ibadahnya. Aisyah ra. mengatakan:
Keistimewaan dan keajaiban 10 Hari Terakhir di Bulan Ramadhan

« كَانَ رسولُ اللهِ – صلى الله عليه وسلم – يَجْتَهِدُ في رَمَضَانَ مَا لاَ يَجْتَهِدُ في غَيْرِهِ ، وَفِي العَشْرِ الأوَاخِرِ مِنْهُ مَا لا يَجْتَهِدُ في غَيْرِهِ ».
Rasulullah saw. sangat giat beribadah di bulan ramadhan melebihi ibadahnya di bulan yang lain, dan pada sepuluh malam terakhirnya beliau lebih giat lagi melebihi hari lainnya. (HR. Muslim)
Lihat juga : Cara alami mengobati bibir kering saat puasa
 
Keajaiban-keajaiban yang terdapat pada 10 malam terakhir bulan ramadhan telah banyak disebutkan di dalam al-Qur’an maupun Sunnah. Diantaranya, pertama; terjadinya lailatul qadr yang merupakan malam di turunkannya al-Qur’an dan dicatatnya di lauhul mahfudz seluruh perkara yang akan terjadi di muka bumi pada tahun tersebut. Rasulullah saw. mewanti-wanti agar umatnya memperhatikan lailatul qadr pada 10 malam terakhir. Beliau bersabda:
 « تَحَرَّوْا لَيْلَةَ القَدْرِ في الوَتْرِ مِنَ العَشْرِ الأوَاخِرِ مِنْ رَمَضَانَ ».
Carilah lailatul qadr pada tanggal ganjil di sepuluh malam terakhir bulan ramadhan. (HR. Bukhori)
Kedua; orang yang beribadah shalat pada malam lailatul qadr maka dosanya yang telah lalu akan diampuni. “Dan barangsiapa yang berdiri (shalat sunat) pada malam lailatul qadr dengan penuh keimanan dan mengharap ridha Allah maka Allah mengampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” (HR. Ibnu Abi Dunya dalam Fadhail Ramadhan)
 
Ketiga; segala kebaikan akan dilipatgandakan pahalanya. Apalagi jika bertepatan dengan lailatul qadr maka satu amalan kebaikan pahalanya lebih baik dari amalan kebaikan yang dilakukan selama seribu bulan atau sekitar 83 tahun. Allah swt. berfirman:
“malam kemuliaan (lailatul qadr) itu lebih baik dari seribu bulan.” (QS. Al Qadr: 3)
Sayyid Thanthawi dalam Al-Wasith menjelaskan, lailatul qadr lebih utama dari seribu bulan karena pada saat itu diturunkan al-Qur’an yang memberi petunjuk ke jalan yang lurus dan mengeluarkan manusia dari kegelapan menuju cahaya, dan karena ibadah pada malam itu lebih banyak pahalanya dan lebih besar  keutamaannya dari ibadah berbulan-bulan tanpa lailatul qadr.
Keempat: Allah tidak mentaqdirkan selain keselamatan pada malam lailatul qadr itu. Dimana hal ini tidak terjadi pada malam-malam lainnya yang terdapat keselamatan dan bencana. Pada malam itu pula para malaikat menyampaikan ucapan selamat kepada orang-orang beriman sampai terbitnya fajar. Penjelasan tersebut disampaikan An-Nasafi dalam Madarikut Tanzil wa Haqaiqut Ta’wil dan Az Zamakhsyari dalam Al Kasysyaf, ketika keduanya menafsirkan ayat ke 5 dari surat al Qadr.
 
Dan masih banyak lagi keajaiban-keajaiban lainnya yang menegaskan keutamaan dan kelebihan bulan ramadhan khususnya pada 10 malam terakhir. Semua itu tentu akan semakin mengokohkan keimanan seorang mukmin dan lebih mendekatkan dirinya dengan Allah swt. karena berbagai ayat tersebut tentu sudah lebih dari cukup untuk menunjukkan kemahahebatan dan keagungan-Nya. Dan bahwa Allah swt. sangat mencintai dan menyayangi hamba-Nya sehingga Dia sediakan satu bulan yang di dalamnya terdapat satu malam yang utama yang bisa dijadikan kesempatan oleh hamba-hamba-Nya untuk menambah pundi-pundi pahala untuk bekal hidup kelak di akhirat.

Menggapai Keajaiban

Berbagai kegiatan ibadah bisa dilakukan untuk mengisi ramadhan terutama pada sepuluh malam terakhir bulan suci itu. Dengan kegiatan itu kita akan menggapai keajaiban-keajaiban yang ada di dalamnya. Dan kita akan meraihnya secara penuh jika ada kesungguhan untuk melaksanakannya. Rasulullah saw. dan para sahabat ra. telah mencontohkan aktifitas ibadah yang penting dilakukan pada saat malam-malam tersebut diantaranya adalah:
 
1.I’tikaf. Yaitu diam di masjid dengan niat yang khusus dan disertai ibadah. Imam Nawawi dalam kitab An-Nihayah mengartikan i’tikaf sebagai menetapi sesuatu dan menempatinya. Maka orang yang menetap di masjid dengan melaksanakan ibadah di dalamnya disebut orang yang beri’tikaf. Rasulullah saw. biasa melakukan i’tikaf pada 10 hari terakhir ramadhan. Ibnu Umar ra. Berkata:
« كَانَ رسولُ اللهِ – صلى الله عليه وسلم – يَعْتَكِفُ   العَشْرَ الأوَاخِرَ مِنْ رَمَضَانَ »
Rasulullah saw. beri’tikaf pada sepuluh hari terakhir bulan ramadhan. (HR. Mutafaq ‘alaih)
2.Memperbanyak bersedekah. Ibnu Abas ra. berkata:
كَانَ رَسُوْلُ اللهِ، صَلىَّ الله عليه وسلم، أَجْوَدَ النَّاسِ، وَكَانَ أَجْوَدُ مَا َيكوُنْ ُفِيْ رَمَضَانَ حِيْنَ يَلْقَاهُ جِبْرِيْلُ.
Rasulullah saw. adalah orang yang sangat dermawan kepada siapapun, dan pada bulan ramadhan beliau lebih dermawan lagi saat Jibril menemui beliau. (HR. Mutafaq ‘alaih)
Lihat juga : Siasat Iblis Mengganggu orang puasa
3.Memperbanyak membaca al-Qur’an. Karena pahala membacanya akan dilipatgandakan melebihi pahala pada bulan selain ramadhan. Selain itu bulan ramadhan adalah bulan dimana al-Qur’an diturunkan pertama kali. Oleh karenanya para ulama terdahulu lebih banyak mengkhatamkan al-Qur’an dibulan ramadhan. Imam Syafi’i biasa mengkhatamkannya sebanyak 60 kali pada bulan ramadhan lebih banyak dari bulan lainya yang hanya satu kali dalam sehari semalam. Malaikat Jibril senantiasa mendatangi Rasulullah saw. pada bulan ramadhan untuk membacakan al- Qur’an kepada beliau.
Ibnu Abas berkata: Jibril menemui Rasulullah saw. pada setiap malam dibulan ramadhan kemudian ia membacakan Qur’an kepada beliau saw. (HR. Mutafaq ‘alaih)
4.Melakukan ibadah umrah. Rasulullah saw. bersabda: “Umrahlah kamu pada bulan ramadhan, karena umrah pada bulan ramadhan sebanding dengan melaksanakan ibadah haji” (HR. An-Nasai)
 
5.Memperbanyak berdo’a. Dari Aisyah ra. ia berkata kepada Rasulullah saw. Ya Rasulullah, bagaimana jika suatu malam aku mengetahui bahwa itu malam lailatul qadar, apa yang harus aku baca? Beliau bersabda, bacalah;
« اَللَّهُمَّ إنَّكَ عَفُوٌ تُحِبُّ العَفْوَ فَاعْفُ عَنّي »
Ya Allah, sesungguhnya Engkau maha pemaaf, Engkau menyukai permintaan maaf maka ampunilah aku. (HR. Tirmidzi)
6.Memperbanyak shalat sunnah.
« مَنْ قَامَ لَيْلَةَ القَدْرِ إيمَاناً وَاحْتِسَاباً غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ »
Barangsiapa yang bangun (untuk shalat) pada malam lailatul qadar dengan penuh keimanan dan keikhlasan maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu. (HR. Mutafaq ‘alaih)

Meraih Cinta Allah

Segala amal nafilah atau ibadah sunnah yang kita lakukan dengan penuh ketulusan akan mendekatkan kita dengan Allah swt. dengan itu kita akan mendapatkan cinta-Nya. Cinta Allah kepada seorang hamba adalah anugrah yang tidak terhingga. Karena ia akan menjadi orang yang paling diperhatikan Allah. Ia pun akan senantiasa diliputi kasih dan sayang-Nya yang akan mendatangkan kepada kebahagiaan yang tiada bandingannya. Allah akan selalu membimbing setiap langkahnya sehingga ia tidak akan terpeleset ke jurang kenistaan. Seluruh tubuhnya akan terjaga, karena Allah akan mengendalikannya. Dalam sebuah hadis qudsi yang diriwayatkan Abu Hurairah, Allah swt. berfirman:
« وَمَا يَزَالُ عَبْدِي يَتَقرَّبُ إلَيَّ بالنَّوافِلِ حَتَّى أحِبَّهُ ، فَإذَا أَحبَبتُهُ كُنْتُ سَمعَهُ الَّذِي يَسْمَعُ بِهِ ، وَبَصَرَهُ الَّذِي يُبْصِرُ بِهِ ، ويَدَهُ الَّتي يَبْطِشُ بِهَا ، وَرِجْلَهُ الَّتِي يَمْشي بِهَا ، وَإنْ سَأَلَني أعْطَيْتُهُ ، وَلَئِنِ اسْتَعَاذَنِي لأُعِيذَنَّهُ »
Dan tidak henti-hentinya hamba-Ku mendekatkan diri kepada-Ku dengan ibadah sunnah sampai Aku mencintainya. Jika Aku mencintainya maka Aku adalah pendengarannya yang ia mendengar dengannya, dan penglihatannya yang ia melihat dengannya, dan tangannya yang ia memegang dengannya, dan kakinya yang ia melangkah dengannya. Jika ia meminta kepada-Ku maka Aku akan memberinya dan jika meminta perlindungan kepada-Ku maka Aku akan memberi perlindungan kepadanya. (HR. Bukhori) 
Lihat Juga : Cara Alami menghilangkan bau mulut saat puasa
Jika kita sudah tahu kehebatan sepuluh malam terakhir dan keutamaan yang ada di dalamnya maka apalagi yang membuat kita tidak tergerak untuk  bersungguh-sungguh mendapatkannya? Masihkah kebiasaan berdesak-desakan di pasar dan pusat-pusat perbelanjaan akan terus kita lakukan? Padahal ada kegiatan yang seharusnya diprioritaskan dari hanya sekedar mempersiapkan hari raya dengan pakaian yang serba baru dan makanan yang beraneka ragam. Sementara ladang pahala yang lewat di hadapan kita dibiarkan berlalu tanpa perhatian. Mungkin kesempatan ini hanya tinggal sekarang diberikan Allah kepada kita. Kita tidak tahu apakah tahun depan kita masih bisa bertemu kembali dengan ramadhan? Semoga Allah memberi kekuatan kepada kita untuk meraih cinta-Nya dan mendapatkan Keistimewaan dan keajaiban 10 Hari Terakhir di Bulan Ramadhan. Amin

Artikel keren lainnya:

Air Mata Adalah Hal Terindah Dalam Cinta

Air Mata Adalah Hal Terindah Dalam Cinta-  Cinta adalah sebuah emosi dari kasih sayang yang kuat dan ketertarikan pribadi. Dalam konteks filosofi cinta merupakan sifat baik yang mewarisi semua kebaikan, perasaan belas kasih dan kasih sayang. Pendapat lainnya, cinta adalah sebuah aksi/kegiatan aktif yang dilakukan manusia terhadap objek lain, berupa pengorbanan diri, empati, perhatian, kasih sayang, membantu, menuruti perkataan, mengikuti, patuh, dan mau melakukan apa pun yang diinginkan objek tersebut.

Contoh nya adalah pria/laki-laki yang mencintai wanita/perempuan. Contoh Bapak Joko sebagai laki-laki, mencintai Mama Joko sebagai perempuan.

Cinta juga berarti menyukai atau suka terhadap suatu objek baik itu objek nyata, mau pun tidak nyata.


Kawan-kawan belajarmengajar, Apa yang ada di benak Anda saat berbicara soal Cinta ? Soal air mata ? Wanita yang cengeng ? Problem hidup yang berlebihan? Rasa sedih ? Duka ? Ditinggal kekasih ?

kali ini belajarmengajar akan sedikit membahas cinta dan air mata yang tak pernah lepas darinya. sebagai bentuk pendidikan yang bersifat ruhani, tak ada salahnya membahas sedikit tentang rasa dalam jiwa. Selamat membaca :) :)
 
Air mata sebenarnya adalah butir sederhana yang menceritakan bagaimana indahnya cinta.

Air Mata Adalah Hal Terindah Dalam Cinta

Air Mata Adalah Hal Terindah Dalam Cinta

Setiap air apapun yang jatuh ke bumi, pada akhirnya akan bermuara di sebuah sungai.

Kisahnya.... 

Pada suatu hari, dua butir air mata dari orang yang berbeda akhirnya bermuara dan bertemu di sungai. Keduanya terombang ambing dan mengalir terbawa air. Mengusir rasa bosan, akhirnya mereka berkenalan.

"Siapakah kamu?" tanya air mata dari seorang gadis yang baru saja putus dari kekasihnya. Kita sebut saja air mata ini dengan nama [Air mata putus]

"Aku adalah air mata dari gadis yang berhasil merebut kekasih tuanmu," jelasnya. Air mata ini kita sebut dengan [Air mata cinta baru]

"Hmm... mengapa kau bisa ada di sini?" sambungnya [Air mata putus]

 "Sejak menjadi kekasih yang baru, awalnya ia bahagia. Namun, segera ia sering menangis, terluka dan kecewa. Apa yang dirasakannya, tak seperti yang dibayangkan sebelumnya," tuturnya [Air mata cinta baru] bercerita. 

Ia [Air mata cinta baru] juga menambahkan, bahwa sejak meninggalkan kekasihnya, pria itu jadi sosok yang posesif, pemarah, pencemburu dan kasar.

Si air mata [Air mata putus] atau gadis yang ditinggalkan mengangguk dan berkata. "Wah, padahal selama ini tuanku selalu menangis dan meratapi nasib, mengapa ia harus ditinggalkan. Ternyata tak disangka malah begitu ceritanya..." tuturnya.

Cinta itu memang aneh kan?
Bisa membuat seseorang menangis karena kehilangan. Bisa juga membuat orang menangis karena telah mendapatkan yang ia inginkan.
Cinta membuat orang tampak kuat dan lemah sekaligus.
Cinta menunjukkan kebahagiaan dan pengorbanan.
Cinta membuat seseorang tampak cerdas dan bodoh dalam waktu bersamaan.
Cinta membuat orang mandiri, sekaligus merasa ketergantungan.
Cinta membuat orang merasa membutuhkan, namun juga membencinya.
Cinta membuat orang menginginkan seseorang yang telah melukainya.
Pada akhirnya, yang kalah dan menang dalam percintaan akan sama-sama berurai air mata. Namun, air mata itu adalah hal terindah dalam cinta. Karena dengan begitu, semua perasaan akan tertuang dengan jujur, dan ia menyatukan yang kalah dan menang.

 

Itulah keanehan dan segala hal yang ada dalam cinta. termasuk  Air Mata Adalah Hal Terindah Dalam Cinta semoga kita bisa memahami dan merenungi serta mengendalikan rasa yang ada dalam jiwa hingga tidak berbuah menjadi air mata. 

jangan Lupa Like dan Share ya kawan, Biar yang lain tau dan memaklumi ketika bertemu dengan air mata dalam cinta  :)

Artikel keren lainnya:

Inilah Ucapan Selamat Hari Raya yang Diajarkan Oleh Nabi dan Makna yang Terkandung Di Dalamnya

Inilah Ucapan Selamat Hari Raya yang Diajarkan Oleh Nabi dan Makna yang Terkandung Di Dalamnya- Di Indonesia setiap hari Lebaran (Idul Fitri) tiba semua orang mengucapkan selamat dengan bermacam-macam cara. Ada yang dengan pantun serius, pantun plesetan, ungkapan yang sangat puitis, dll.
Nah, bagaimana yang dilakukan Nabi? Hampir semua ucapan yang beredar tidak ada riwayatnya kepada Rasulullah kecuali ucapan: Taqabbalallahu minaa wa minka, yang maknanya, “Semoga Allah SWT menerima amal kami dan amal Anda.” Maksudnya menerima di sini adalah menerima segala amal dan ibadah kita di bulan Ramadhan.

Inilah Ucapan Selamat Hari Raya yang Diajarkan Oleh Nabi dan Makna yang Terkandung Di Dalamnya
Berkata Al Hafidh Ibnu Hajar[Fathul Bari 2/446] : “Dalam “Al Mahamiliyat” dengan isnad yang hasan dari Jubair bin Nufair, ia berkata (yang artinya) : Para sahabat Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bila bertemu pada hari raya, maka berkata sebagian mereka kepada yang lainnya : Taqabbalallahu minnaa wa minkum (Semoga Allah menerima dari kami dan darimu)”.
Ibnu Qudamah dalam “Al-Mughni” (2/259) menyebutkan bahwa Muhammad bin Ziyad berkata : “Aku pernah bersama Abu Umamah Al Bahili dan selainnya dari kalangan sahabat Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Mereka bila kembali dari shalat Id berkata sebagiannya kepada sebagian yang lain : Taqabbalallahu minnaa wa minka.
Beberapa shahabat menambahkan ucapan shiyamana wa shiyamakum, yang artinya puasaku dan puasa kalian. Jadi ucapan ini bukan dari Rasulullah, melainkan dari para sahabat.

Kemudian, untuk ucapan minal ‘aidin wal faizin itu sendiri adalah salah satu ungkapan yang seringkali diucapkan pada hari raya fithri. Sama sekali tidak bersumber dari sunnah nabi, melainkan merupakan ‘urf (kebiasaan) yang ada di suatu masyarakat, dalam hal ini ya di Indonesia saja.

Sering kali kita salah kaprah mengartikan ucapan tersebut, karena biasanya diikuti dengan “mohon maaf lahir dan batin”. Jadi seolah-olah minal ‘aidin wal faizin itu artinya mohon maaf lahir dan batin. Padahal arti sesungguhnya bukan itu. Kata minal aidin wal faizin itu sebenarnya sebuah ungkapan harapan atau doa. Tapi masih ada penggalan yang terlewat. Seharusnya lafadz lengkapnya adalah ja’alanallahu wa iyyakum minal aidin wal faizin, artinya semoga Allah menjadikan kami dan anda sebagai orang-orang yang kembali dan beruntung (menang).

Sedangkan Makna Minal `Aidin wal Faizin menurut Prof. Dr. M. Quraish Shihab dari buku Lentera Hati “Minal `aidin wal faizin,” demikian harapan dan doa yang kita ucapkan kepada sanak keluarga dan handai tolan pada Idul Fitri. Apakah yang dimaksud dengan ucapan ini ? Sayang, kita tidak dapat merujuk kepada Al-Quran untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan kata `aidin, karena bentuk kata tersebut tidak bisa kita temukan di sana. Namun dari segi bahasa, minal `aidin berarti “(semoga kita) termasuk orang-orang yang kembali.” Kembali di sini adalah kembali kepada fitrah, yakni “asal kejadian”, atau “kesucian”, atau “agama yang benar”.

Setelah mengasah dan mengasuh jiwa – yaitu berpuasa – selama satu bulan, diharapkan setiap Muslim dapat kembali ke asal kejadiannya dengan menemukan “jati dirinya”, yaitu kembali suci sebagai mana ketika ia baru dilahirkan serta kembali mengamalkan ajaran agama yang benar. Ini semua menuntut keserasian hubungan, karena – menurut Rasulullah – al-aidin al-mu’amalah, yakni keserasian dengan sesama manusia, lingkungan, dan alam.
Sementara itu, al-faizin diambil dari kata fawz yang berarti “keberuntungan” . Apakah “keberuntungan” yang kita harapkan itu Di sini kita dapat merujuk pada Al-Quran, karena 29 kali kata tersebut, dalam berbagai bentuknya, terulang. Menarik juga untuk diketengahkan bahwa Al-Quran hanya sekali menggunakan bentuk afuzu (saya beruntung). Itupun menggambarkan ucapan orang-orang munafik yang memahami “keberuntungan” sebagai keberuntungan yang bersifat material (baca QS 4:73)

Bila kita telusuri Al-Quran yang berhubungan dengan konteks dan makna ayat-ayat yang menggunakan kata fawz, ditemukan bahwa seluruhnya (kecuali QS 4:73) mengandung makna “pengampunan dan keridhaan Tuhan serta kebahagiaan surgawi.” Kalau demikian halnya, wal faizin harus dipahami dalam arti harapan dan doa, yaitu semoga kita termasuk orang-orang yang memperoleh ampunan dan ridha Allah SWT sehingga kita semua mendapatkan kenikmatan surga-Nya.

Salah satu syarat untuk memperoleh anugerah tersebut ditegaskan oleh Al-Quran dalam surah An-Nur ayat 22, yang menurut sejarah turunnya berkaitan dengan kasus Abubakar r.a. dengan salah seorang yang ikut ambil bagian dalam menyebarkan gosip terhadap putrinya sekaligus istri Nabi, Aisyah. Begitu marahnya Abubakar sehingga ia bersumpah untuk tidak memaafkan dan tidak memberi bantuan apapun kepadanya.

Tuhan memberi petunjuk dalam ayat tersebut: Hendaklah mereka memaafkan dan berlapang dada. Apakah kamu tidak ingin Allah mengampunimu? Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang (QS 24:22).

Marilah kita saling berlapang dada, mengulurkan tangan dan saling mengucapkan minal `aidin wal faizin. semoga kita dapat kembali mendapatkan jati diri kita semoga kita bersama memperoleh ampunan, ridha, dan kenikmatan surgawi. Amin
Itulah sekelumit Hadist dan keterangan tentang Ucapan Selamat Hari Raya yang Diajarkan Oleh Nabi dan Makna yang Terkandung Di Dalamnya. Semoga kita bisa mengamalkan apa yang telah  diajarkan oleh Nabi dan mendapatkan berkah dari doa tersebut. amiiin.

Artikel keren lainnya:

Tips mendisiplinkan siswa agar lebih rapi dan tanpa harus menghukum

Tips mendisiplinkan siswa agar lebih rapi dan tanpa harus menghukum- Institusi sekolah erat kaitannya dengan disiplin. Bahkan di jaman tahun 80 an sekolah-sekolah yang dianggap baik terkenal karena peraturan yang ketat dan disiplin yang tinggi.  “Sekolah itu bagus karena disiplin nya kuat sekali, buktinya tiap ada anak yang melanggar peraturan dihukum dengan hukuman yang berat.” Komentar para orang tua siswa di jaman itu.  Demikian lah di jaman itu sekolah yang pandai menghukum siswa nya dengan hukuman berat malah diburu para calon orang tua siswa.

Tips mendisiplinkan siswa agar lebih rapi dan tanpa harus menghukum


Banyak pihak yang masih menghubungkan penegakan disiplin di sekolah  dengan menghukum siswa. Padahal kedua-dua nya tidak saling berhubungan. Karena terbukti penegakan disiplin dengan hukuman hanya akan membuahkan sikap disiplin yang semu yang lahir karena ketakutan bukan karena lahirnya kesadar an akan perbaikan perilaku.
Sebenarnya ada jalan tengah diantara disiplin dan menghukum . Jalan tengah itu disebut konsekuensi. Sebuah konsekuensi berarti menempatkan siswa sebagai subyek. Seorang siswa yang dijadikan subyek berarti diberikan tanggung jawab seluas-luas nya dengan konsekuensi sebagai batasan.
Siswa terlambat masuk sekolah ? solusinya dia terkena konsekensi pulang lebih telat dari yang lainnya, atau waktu istirahat dan bermain dipotong . Jangan sampai disitu saja, bicarakan hal ini dengan orang tua siswa, karena mungkin masalah timbul bukan karena si anak tapi karena masalah orang tua.

Dalam mengatasi masalah terlambat masuk sekolah ini saya punya contoh menarik. Tidak jauh dari tempat tinggal saya  ada sebuah sekolah menengah atas yang memilih mengunci pintu gerbangnya setiap jam 7 pagi tepat. Anda bisa bayangkan mereka yang terlambat akan kesulitan untuk masuk karena pintu gerbang sudah terkunci.  Setiap hari akan ada sekitar 10 orang siswa  yang tertahan diluar menjadi tontonan warga sekitar yang lewat di depan sekolah tersebut.  Padahal mereka yang terlambat belum tentu malas, bisa saja karena alasan cuaca atau hal-hal lain yang tidk bisa dihindari.
Alasan pihak sekolah mungkin bisa diterima, tindakan mengunci gerbang diambil atas nama penegakkan disiplin dan membuat siswa menjadi sadar akan pentingnya datang tepat waktu ke sekolah. Tapi sadarkah pihak sekolah bahwa mengunci siswa di luar bisa mempermalukan harga diri sisw?  Bagaimana bila tetangga atau orang-orang yang mengenali mereka lewat saat mereka terkunci di luar.
Padahal saat sekolah mau menerapkan konsekuensi atas siswa yang terlambat, banyak tindakan yang bisa dilakukan, dari memotong jam istirahat sampai meminta mereka masuk sekolah di hari Sabtu atau Minggu saat teman -temannya libur. Dengan demikian harga diri siswa terjaga dan siswa menjadi makin bertanggung jawab atas segala tindakan yang dilakukannya. Siswa juga menjadi sadar bahwa konsekuensi bertujuan untuk penyadaran dengan mengambil atau mengurangi hak istimewa mereka .

Mari kita mengenali apa itu hukuman dan konsekuensi

Hukuman
  • Menjadikan siswa sebagai pihak yang tidak punya hak tawar menawar dan tidak berdaya. Guru menjadi pihak yang sangat berkuasa. Ingat “Power tends to corrupt”
  • Jenisnya tergantung guru, apabila hati guru sedang senang maka siswa terlambat pun tidak akan dikunci diluar.
  • Bisa dijatuhkan berlipat-lipat derajatnya  terutama bagi siswa yang sering melanggar peraturan.
  • Guru cenderung memberi cap buruk bagi anak yang sering melanggar.
  • Sifatnya selalu berupa ancaman
  • Tidak boleh ada pihak yang tidak setuju, semua pihak harus setuju. Jadi sifatnya memaksa.
Konsekuensi
  • Dijatuhkan saat ada perbuatan yang terjadi dan berdasarkan pada aturan yang telah disepakati.
  • Sesuai dengan perilaku pelanggaran yang siswa lakukan.
  • Menghindari memberi cap pada anak, dengan memberi cap jelek akan melahirkan stigma pada diri anak bahwa ia adalah pribadi yang berperilaku buruk untuk selama-lamanya.
  • Membuat siswa bertanggung jawab pada pilihannya. Anda bisa mengatakan “Kevin kamu memilih untuk ribut pada saat bu guru sedang menerangkan maka silahkan duduk di luar selama 5 menit”. Dengan demikian anda menempatkan harga diri anak pada peringkat pertama. Bandingkan dengan perkataan ini “Kevin, dasar kamu anak tidak tahu peraturan,…. tukang ribut! Sana keluar….!

Itulah  Tips mendisiplinkan siswa agar lebih rapi dan tanpa harus menghukum semoga bermanfaat dan bisa dijadikan sebagai acuan kita.

Artikel keren lainnya:

5 cara menjadi guru yang kreatif, Aktif dan Menyenangkan

5 cara menjadi guru yang kreatif, Aktif dan Menyenangkan- Bagaimana cara menjadi guru kreatif? wah ini baru pertanyaan yang seru. Dikarenakan sejak blog ini dibuat tidak ada satu artikel pun yang mengarah langsung kesana. Hal yang saya lakukan adalah banyak-banyak menulis artikel tentang metode pembelajaran tanpa memberi cap pembelajaran kreatif.

Dalam artikel ini akan saya tuliskan, kondisi apa saja yang membuat guru bisa menjadi kreatif bahkan tanpa harus menggunakan metode pembelajaran yang terbaru. Sumber saya dapatkan dari http://www.edutopia.com

5 cara menjadi guru yang kreatif, Aktif dan Menyenangkan

Lihat juga: Trik Mengajar Supaya Siswa Tertarik, Termotivasi dan selalu semangat Belajar

5 cara menjadi guru yang kreatif, Aktif dan Menyenangkan

Guru menciptakan susasana kelas yang aman dan nyaman secara emosional dan intelektual
Terkadang siswa punya banyak pertanyaan dibenaknya, tetapi ada semacam perasaan malu dan takut, dikira bodoh jika melontarkan pertanyaan. Sebagai guru, kerja keras kita salah satunya adalam menciptakan kelas yang memberik keamanan secara emosional bagi siswa. Memang agar menjadi siswa yang percaya diri mereka perlu mengambil resiko, tetapi di lingkungan yang tidak mendukung kenyamanan secara emosional, siswa akan berpikir 1000 kali untuk mau bertanya dan berpendapat.
Anda juga bisa membuat peraturan kelas yang isinya antara lain ‘Tidak boleh merendahkan atau meremehkan pendapat orang lain’ Jangan lupa anda juga memberi contoh dahulu kepada siswa untuk mengucapkan terima kasih dan menhargai untuk setiap pertanyaan, atau pendapat dari siswa anda. Jika ini terjadi dikelas anda dijamin kelas akan berubah menjadi kelas yang setiap individu didalamnya salaing mendukung dan mudah untuk berkolaborasi dalam berpengetahuan.

Tidak hanya sampai disitu saja, kelas yang membuat guru menjadi guru kreatif semestinya juga aman secara intelektual. Siswa bisa mandiri dan mengerti dimana letak alat tulis, dikarenakan semua hal dikelas sudah disiapkan dengan rapih dan terorganisir. Siswa tahu apa yang harus dikerjakan dikarenakan intruksi penugasan yang jelas oleh guru. Tidak hanya jelas tetapi juga menantang dengan demikian siswa bisa mengekpresikan kemampuannya dalam mengerjakan tugas yang guru berikan.
Guru mengukur dengan hati, seberapa besar keterlibatan (engagement) siswa dalam tugas yang ia berikan.
Saya jadi ingat sebuah pertanyaan yang bersifat reflektif mengenai cara kita mengajar dan membelajarkan siswa. Pertanyaan nya begini “Jika saya adalah murid saya sekarang, seberapa senang saya diajar oleh guru seperti saya? ”
Seorang guru yang ahli mampu menciptakan suasana kelas yang aktif dalam pembelajaran di kelas yang diajarnya dalam presentasi keterlibatan yang penuh alias 100 persen. Artinya, misalkan seorang guru mengajar selama 40 menit, maka selama 40 menit itu pulalah, siswa belajar dengan aktif dan terlibat penuh dalam pembelajaran.

Tentu tidak dalam semalam semua guru bisa 100 persen menciptakan kelas yang aktif. Namun membutuhkan latihan dan  latihan. Tetapi jalan kesana akan lebih cepat apabila kita mau jujur bertanya pada diri sendiri “Seberapa besar siswa aktif atau terlibat penuh dalam pembelajaran yang saya lakukan?”.
5 menit terakhir yang menentukan
Jadikan 5 menit terakhir pembelajaran anda untuk merangkum, berbagi atau berefleksi mengenai hal yang siswa sudah lakukan selama pembelajaran.
Bagilah menjadi dua pertanyaan besar, misalnya bagian mana yang paling berat dilakukan dan susah dimengerti. Pertanyaan selanjutnya, pengetahuan baru apa yang kamu dapatkan hari ini? Dengan demikian membuat siswa berdialog dengan dirinya sendiri mengenai proses belajar yang telah dilakukannya.
Guru menciptakan budaya menjelaskan, bukan budaya asal menjawab dengan betul.
Ciri-ciri sebuah pertanyaan yang baik adalah pertanyaannya hanya satu tetapi mempunyai jawaban yang banyak. Bandingkan dengan jenis pertanyaan yang hanya mempunyai satu jawaban. Hal yang terjadi siswa akan berlomba menjawab dengan benar dengan segala cara. Termasuk mencontek misalnya.

Sebagai guru budayakan pola perdebatan atau percakapan akademis di kelas kita. Saat mendengarkan rekan mereka berbicara dan berargumen, mereka akan belajar memilih dan membandingkan pendekatan atau cara yang orang lain lakukan untuk menjawab sebuah masalah yang guru berikan.
Sebagai guru saat memberikan soal berikanlah siswa beberapa peluang kemungkinandalam menjawab sebuah soal. Misalnya soal yang bapak berikan ini punya tiga alternative, bisa kah kamu menemukan ketiga-tiganya?
Guru mengajarkan kesadaran siswa dalam memandang sebuah pengetahuan.
Saat membelajarkan siswa, dikarenakan keterbatasan kita, terkedang kita sudah membuat mereka menebak atau mengarang-ngarang sebuah jawaban demi mendapatkan hasil yang benar. Hal ini siswa lakukan secara sadar atau tidak sadar. Untuk itu mari kita letakkan gambar dibawah ini disamping soal yang kita berikan kepada siswa di kertas soal.
Dengan demikian sebagai guru kita menjadi tahu saat siswa menjawab soal dengan salah tapi dengan keyakinan (for sure) atau menjawab soal dengan benar tapi dengan tidak yakin (confused). Menarik bukan ?

Itulah 5 cara menjadi guru yang kreatif, Aktif dan Menyenangkan semoga bermanfaat dan bisa diperaktikan dalam sistem pengajaran kita. 

Artikel keren lainnya:

Trik Mengajar Supaya Siswa Tertarik, Termotivasi dan selalu semangat Belajar

Trik Mengajar Supaya Siswa Tertarik, Termotivasi dan selalu semangat Belajar- Saya sebenarnya bukanlah seorang guru, namun hanya seorang yang suka berbagi ilmu meskipun cuma sedikit. Semenjak SMA, saya sudah terbiasa berbagi ilmu. Pertama kali saya berbagi ilmu dalam “jumlah besar” adalah ketika saya bertukar ilmu dengan seorang guru SMA saya.
Trik Mengajar Supaya Siswa Tertarik, Termotivasi dan selalu semangat Belajar

Jadi guru jangan naif, kadang murid lebih pintar.

Saya sebut bertukar ilmu karena beliau mengajarkan saya pelajaran fisika (karena beliau bukan guru kelas saya) dan saya mengajarkan beliau menggunakan komputer. Pada masa itu komputer masih merupakan barang langka sehingga hanya sedikit orang yang bisa dan kebetulan saya adalah orang yang beruntung itu. Dari pengalaman berkali-kali menjadi tentor dalam beberapa pelatihan blog, Linux, marketing, MLM dan juga duduk sebagai siswa, saya kemudian menetapkan standar bagaimana cara untuk mengajar itu.

Mengajar itu horisontal, bukan vertikal

Sifat mengajar yang horisontal berarti kita sebagai tentor menempatkan diri sama tinggi dengan siswa kita. Kita berbicara sebagai orang yang lebih dahulu tahu, bukan lebih pintar. Kita mentransfer ilmu, bukan memberi ilmu. Saya seringnya mengatakan seperti ini setelah perkenalan:
“Saya berdiri di depan anda sekalian bukan karena saya lebih pintar dari anda, namun hanya karena saya mengenal ilmu ini lebih dahulu daripada anda. Mungkin suatu saat diantara anda sekalian ada yang lebih mengerti ilmu ini daripada saya. Saya berkeyakinan kuat akan hal ini.”
Pernyataan diatas sudah memberikan dorongan kepada siswa untuk lebih santai dan lebih menikmati kebersamaannya dengan anda. Jika kelas sudah santai dan dinikmati, maka pelajaran mudah diberikan. Dalam memberikan pelajaran, anggaplah kita sedang bercerita tentang pengalaman sehingga ilmu apapun itu tidak terkesan menyeramkan.

Mengajar itu memberikan motivasi

Murid yang termotivasi, tidak mencontek.
Dalam mengajar, pastikan selalu memberikan motivasi kepada murid-murid kita. Motivasi bisa dilakukan di seluruh waktu, namun ada waktu-waktu yang terbaik.

Motivasi di pertemuan pertama

Untuk ini saya menjiplak guru SD saya dulu, namanya pak Jamari, beliau adalah guru IPA kelas 2. Saat pertemuan pertama, beliau membawa sebuah gambar Thomas Alva Edison dan memajangnya di depan kelas lalu bercerita tentang Thomas Alva Edison. Ketika saya naik kelas, saya melihat guru saya itu melakukan hal yang serupa pada adik kelas saya. Ya, setidaknya bagi anak-anak kelas 2 SD, kisah Edison itu inspiratif.

Motivasi pada tengah pelajaran

Saya terbiasa memberikan hadiah bagi mereka yang dapat mengerjakan sesuatu yang saya tugaskan di tengah-tengah pelajaran. Ini saya tiru dari seorang guru biologi SMP saya. Reward itu bisa berupa makanan atau minuman dan terkadang alat tulis. Reward ini bisa menyesuaikan dengan kebutuhan. Mungkin untuk guru sekolah bisa dengan menjanjikan kebebasan pekerjaan rumah bagi yang dapat menjawab pertanyaan. Yah, hal-hal semacam itulah, tergantung bagaimana kreatifitas dan keadaan.

Motivasi di akhir pelajaran

Untuk ini saya mencontoh dari tayangan di TV yang menampilkan kilasan sebelum jeda iklan. Saya terbiasa memberikan preview pelajaran selanjutnya pada bagian yang menarik sebelum kelas berakhir. Hal ini membuat siswa kita menjadi semangat untuk mengikuti kelas kita selanjutnya. Penasaran adalah senjata guru untuk membuat kelasnya menjadi diminati oleh murid-muridnya. 

Dan tak lupa, sebagai seorang guru kita haruslah menjadi seseorang yang dapat menyakinkan murid kita bahwa mereka hebat. Kita harus bisa menanamkan kepada mereka bahwa mereka pasti bisa melakukan apa saja asalkan berusaha dengan baik. Hal ini dapat kita tempuh dengan menghindari kalimat-kalimat yang menurunkan keyakinan terhadap diri mereka sendiri. Saya sendiri berpendapat bahwa tidak ada orang bodoh, hanya saja memiliki pemahaman yang berbeda.

Mengajar itu memberikan contoh

Seorang guru SMA saya pernah mengatakan bahwa “ajarkan apa yang kamu bisa, bukan apa yang kamu tahu”. Maksudnya adalah apa yang kita ajarkan sebaiknya adalah sesuatu yang kita mengerti dan bisa kita lakukan. Lakukan dengan memberikan contoh. Ketika memberikan pelatihan, saya lebih banyak memberikan contoh dan mempraktekkan langsung supaya siswa mengerti dan tidak hanya mengimajinasikan dalam pikiran saja. Oleh karena itu sebagai guru kita harus paham konsep dari suatu hal yang diajarkan. Pemahaman konsep akan membuat kita mudah memberikan contoh apa saja dan memecahkan problematika yang mungkin dihadapi oleh para siswa.
Hal-hal diatas hanyalah sekelumit dari bagaimana mengajar yang baik. Selain dari pengalaman mengajar, pengalaman saya duduk sebagai siswa dari kecil hingga dewasa juga mempengaruhi kesimpulan tentang bagaimana seharusnya seorang guru itu mengajar. Mungkin ada yang mau menambahkan?

Artikel keren lainnya:

Contoh-contoh komentar atau Narasi di Raport Biar ibu dan bapa ga repot mikir

Contoh-contoh komentar atau Narasi di Raport Biar ibu dan bapa ga repot mikir- Menulis komentar di raport sama susahnya dengan bersikap obyektif dalam keseharian dengan siswa. Saat menulis komentar di raport, guru sebenarnya bisa berbicara lebih dalam dari hanya sekedar berbicara soal nilai. Boleh saja dalam hal pengetahuan seorang siswa mendapat nilai 9, tetapi bagaimana menggambarkan dan menyampaikan kemampuan ia dalam bekerja sama, cara ia menangani masalah di kelas sampai bagaimana ia bersosialisasi dalam keseharian dikelas?  Padahal sebagai pendidik kita semua percaya bahwa kemampuan kerja sama dan ‘life skills’ lain yang akan membuat siswa sukses di masa depan. Bagaimana juga menyampaikan bagaimana seorang siswa yang mempunyai masalah perilaku di kelas, namun sebagai guru kita tetap menghargai usaha kerasnya untuk berubah dan tetap mencari ‘apa hal yang positif dari anak ini?’ Berikut ini adalah contoh komentar, kesemua nama menggunakan nama Agus untuk menyamarkan, mudah-mudahan berguna untuk anda

Contoh-contoh komentar atau Narasi di Raport Biar ibu dan bapa ga repot mikir

Contoh-contoh komentar atau Narasi di Raport Biar ibu dan bapa ga repot mikir

Untuk siswa yang sudah baik dan memenuhi harapan guru

Agus mempunyai komitmen yang tinggi untuk  bekerja dengan teliti dan  menggunakan waktu secara efisien sehingga dapat menyelesaikan tugas dengan tepat waktu. Ia dapat mengolah dan menyusun informasi dari teks bacaan, hasil wawancara dan sumber-sumber lain untuk kegiatan risetnya dengan sangat baik. Ia selalu berusaha untuk positif, senang bekerja sama dengan orang lain,  mandiri dalam mengerjakan tugas serta mempunyai standar di atas rata-rata kelas. Agus mampu memusatkan perhatiannya dengan baik bila guru menjelaskan suatu materi sehingga ia cepat memahami dan menguasai konsep-konsep baru yang diajarkan.  Pertahankan antusiasme belajarmu di kelas 5, Agus!
Agus mempunyai kemampuan,  komitmen dan motivasi yang tinggi untuk menggunakan waktu secara efisien sehingga dapat menyelesaikan tugas dengan tepat waktu. Ia juga mempunyai standar yang tinggi terhadap pekerjaannya. Ia dapat mengolah dan menyusun informasi dari teks bacaan, hasil wawancara dan sumber-sumber lain untuk kegiatan risetnya dengan sangat baik. Agus sudah mulai menggunakan kemampuan pemecahan masalahnya yang diatas rata-rata dalam presentasi dan kerja kelompok. Ia selalu berusaha untuk mandiri dalam mengerjakan tugas serta dapat menunjukkan keterampilan kepemimpinan sekaligus menjadi anggota tim yang baik dalam kelompok kecil dan besar.

Agus mempunyai komitmen yang tinggi untuk menggunakan waktu secara efisien sehingga dapat menyelesaikan tugas dengan tepat waktu. Ia dapat mengolah dan menyusun informasi dari teks bacaan, hasil wawancara dan sumber-sumber lain untuk kegiatan risetnya dengan sangat baik. Keterampilan pemecahan masalahnya pun di atas rata-rata. Ia selalu berusaha untuk mandiri dalam mengerjakan tugas dan dapat  menunjukkan keterampilan kepemimpinan yang baik dalam kelompok kecil dan besar.  Ia juga secara konsisten dapat menggunakan keterampilan berkomunikasi lisannya dengan baik saat berdiskusi atau mempresentasikan hasil risetnya, baik dalam Bahasa Indonesia maupun Bahasa Inggris.

Untuk siswa yang perlu perhatian untuk kinerja di tahun depan

Agus menunjukkan kemandirian dan mempunyai komitmen yang tinggi untuk menyelesaikan semua pekerjaannya dengan tepat waktu, bahkan terkadang lebih cepat dari temannya. Namun agar hasilnya lebih maksimal ia perlu lebih berhati-hati dan memeriksa kembali pekerjaannya sebelum menyerahkan kepada guru. Agus mampu mengumpulkan informasi, memberikan alasan pendukung, dan membuat kesimpulan yang logis pada saat menyampaikan hasil risetnya. Dalam pelajaran Matematika, Agus masih membutuhkan waktu lebih banyak dalam memahami konsep-konsep baru. Diharapkan Agus dapat lebih tenang dan teliti saat mengerjakan soal, dengan membaca dan  mendengarkan instruksi yang diberikan secara hati-hati. Pada Term 4 ini sebenarnya Agus bisa lebih menguasai pembelajaran jika ia bisa lebih konsisten untuk datang dengan tepat waktu di sekolah. Semoga di Kelas 5 nanti hal ini bisa lebih mendapat perhatian.
Agus adalah seorang siswa yang punya jiwa artistik. Walupun masih sedikit senang melamun, Agus mulai terlihat antusias baik saat berdiskusi maupun saat melakukan kegiatan eksperimen. Kemampuannya dalam memahami bacaan dan menjawab pertanyaan yang berhubungan dengan bacaan mengalami peningkatan, namun ia masih perlu banyak berlatih untuk menuangkan ide-idenya secara  lebih sistematis dan berkonsentrasi dengan pekerjaan.  Dalam pelajaran Matematika, Agus diharapkan dapat meningkatkan komitmennya untuk lebih serius dan fokus saat mengerjakan tugas di kelas dan tidak mudah menyerah serta mau bertanya saat menghadapi soal-soal yang menurutnya sulit.

Siswa yang melalui tahun ini dengan kerja keras dan butuh dukungan

Agus mulai aktif memberikan idenya saat diskusi kelas dan kelompok. Dalam kegiatan bekerja dengan kelompok, ia selalu berusaha keras untuk menjadi anggota tim yang baik. Agus sangat menikmati pelajaran Matematika. Dalam pelajaran tersebut Agus dapat menunjukkan partisipasi aktif dan cepat menguasai konsep baru. Sayangnya dalam pelajaran lain Agus terkadang belum memberikan potensi terbaiknya dalam mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru. Dalam pelajaran Bahasa Indonesia  Agus masih mengalami kendala mengemas informasi ke dalam bentuk tulisan. Agus diharapkan dapat memusatkan perhatiannya dengan lebih baik bila guru menjelaskan suatu materi. Agar bisa sukses di kelas 5 nanti, Agus perlu berkomitmen untuk menyelesaikan tugas tepat waktu, berlatih terus  memperbaiki tulisan tangannya serta menggunakan waktu secara efektif untuk hasil belajar yang lebih maksimal.

Siswa yang mengalami peningkatan pesat di cawu ini

Di Term 4 ini Agus mulai menunjukkan komitmen untuk berkonsentrasi dan tidak mudah membiarkan orang lain mengalihkan perhatiannya saat mengerjakan tugas. Ia mampu mengumpulkan informasi, memberikan alasan pendukung, dan membuat kesimpulan yang logis pada saat menyampaikan hasil risetnya. Dalam pelajaran Bahasa Inggris Agus sangat pesat peningkatannya, terutama dalam tata bahasa Inggris. Selamat Agus,  pertahankan prestasimu di kelas 5 nanti!

Agus menunjukkan kemandirian dan mempunyai komitmen yang tinggi untuk menyelesaikan semua pekerjaannya dengan tepat waktu. Ia mampu mengumpulkan informasi, memberikan alasan pendukung, dan membuat kesimpulan yang logis pada saat menyampaikan hasil risetnya. Agus terampil memimpin rekannya dalam kelompok kecil dan besar, namun harus lebih  memusatkan perhatiannya dengan baik bila guru sedang menjelaskan suatu materi sehingga ia cepat memahami dan menguasai konsep-konsep baru yang diajarkan. Dalam pelajaran Bahasa Inggris,  Agus juga sangat pesat peningkatannya. Selamat Agus,  pertahankan prestasimu di kelas 5!
Itulah seddikit Contoh-contoh komentar atau Narasi di Raport Biar ibu dan bapa ga repot mikir. semoga bisa dijadikan sebagai acuan buat ibu dan bapak.

Artikel keren lainnya:

Mulailah berfikir positif dan terbuka Jangan Tertutup Biar cemerlang Otaknya

Mulailah berfikir positif dan terbuka Jangan Tertutup Biar cemerlang Otaknya- Sebagai manusia, sudah semestinya kita menggunakan fikiran kita. Namun ada yang perlu kawan-kawan perhatikan dalam berfikir karena pemikiran seseorang dapat memberi pengaruh baik dan buruk terhadap apa yang kawan-kawan fikirkan. kali ini belajarmengajar akan membahas mengenai bagaimana kita berfikir dan seperti apa pemikiran yang memnberi dampak baik pada diri kita.

Memperhatikan dan mendengarkan merupakan hal yang lebih penting daripada berbicara. Seperti sebuah pepatah yang mengatakan bahwa manusia diberikan dua mata dan dua telinga, tapi hanya diberi satu mulut. Artinya anda harus lebih memperhatikan dan mendengarkan daripada banyak bicara.
Mulailah berfikir positif dan terbuka Jangan Tertutup Biar cemerlang Otaknya


Bila anda memiliki pemikiran yang tertutup dapat diibaratkan seperti sebuah perahu yang melaju kearah batu karang dengan kecepatan penuh. Banyak kesalahan dan kerugian disebabkan oleh pemikiran yang tertutup. Pemikiran yang tertutup dan ketidakmauan untuk mendengarkan dapat menyebabkan menurunnya effisiensi kerja. Karena semua keahlian dan kemampuan yang anda miliki akan terbuang percuma.
Tidak ada orang lain yang bisa menyelamatkan apabila anda terjerumus kedalam ketidaktahuan yang disebabkan karena tidak mau memperhatikan dan mendengarkan. Semua itu adalah tugas anda sendiri.
Berikut ada beberapa tips bagaimana cara untuk membuat pola pikir yang lebih terbuka :

Mulailah berfikir positif dan terbuka Jangan Tertutup Biar cemerlang Otaknya

  • Mencari semua informasi yang dibutuhkan. Jangan menunggu atau berharap informasi akan mendatangi anda.
  •  Jadilah orang yang mampu dan mau mendengarkan. Kenyataannya bahwa pembicara ulung adalah seorang yang mau menerima dan menjawab pertanyaan. Jadilah pendengar yang baik.
  • Jangan malas untuk mencari dan mengklarifikasi informasi. Hal tersebut akan membuka peluang anda untuk dimanipulasi oleh orang-orang yang mempunyai kepentingan dan maksud lain.
  • Jangan pernah mengambil keputusan akhir sampai memang benar-benar diperlukan. Tetaplah buka pikiran, telinga dan mata anda sampai saat yang benar-benar tepat, karena bisa saja terjadi perubahan sehingga anda harus merubah keputusan awal.
  • Hargai bukti yang nyata lebih dari kesaksian semata.
  • Sadari bahwa penilaian berdasarkan emosi akan berakibat buruk. Jangan mencampurkan emosi pribadi dalam pengambilan keputusan, karena penilaian yang berdasarkan emosi tidak akan objektif.
  • Miliki pendapat dan argumen yang kuat. Kumpulkan bukti dan informasi yang mendukung argumen anda.
  • Gunakan 80% waktu anda untuk memperhatikan, mendengar, mencari, menganalisa dan mempertimbangkan. Baru sisanya yang 20% anda gunakan untuk bicara.

 

Perhatikan sekeliling anda…

Tipe seperti apa yang lebih banyak?
Orang yang cenderung membuka mulutnya lebar-lebar, gemar berbicara dengan lantang tanpa membuka mata dan telinganya sehingga tidak mempunyai bukti dan argumen yang kuat. Atau tipe yang sebaliknya…. ?

Sangat disayangkan bila ternyata lebih banyak tipe orang yang gemar berbicara lantang tanpa mau memperhatikan dan mendengarkan.
Saya harap kita (saya dan anda) tidak termasuk tipe yang demikian. Karena tipe seperti itu akan menghadapi berbagai kerugian. oleh karena itu. Mulailah berfikir positif dan terbuka Jangan Tertutup Biar cemerlang Otaknya.

Artikel keren lainnya:

PENDIDIKAN ANAK DALAM KELUARGA DAN BEBERAAPA MODEL PENDIDIKANNYA

PENDIDIKAN ANAK DALAM KELUARGA DAN BEBERAAPA MODEL PENDIDIKANNYA-

A.Pengertian Pendidikan Anak Dalam Keluarga

Di dalam pendidikan anak dalam keluarga  perlu diperhatikan dalam memberikan kasih sayang, jangan berlebih-lebihan dan jangan pula kurang. Oleh karena itu keluarga harus pandai dan tepat dalam memberikan kasih sayang yang dibutuhkan oleh anaknya. Pendidikan keluarga yang baik adalah: pendidikan yang memberikan dorongan kuat kepada anaknya untuk mendapatkan pendidikan-pendidikan agama. 
PENDIDIKAN ANAK DALAM KELUARGA DAN BEBERAAPA MODEL PENDIDIKANNYA

Pendidikan keluarga mempunyai pengaruh yang penting untuk mendidik anak. Hal tersebut mempunyai 
pengaruh yang positif dimana lingkungan keluarga memberikan dorongan atau memberikan motivasi dan rangsangan untuk menerima, memahami, meyakini, serta mengamalkan ajaran islam. Dalam keluarga hendaknya dapat direalisasikan tujuan pendidikan agama islam. Yang mempunyai tugas untuk merealisasikan itu adalah orang tua. Oleh karena itu ada beberapa aspek pendidikan yang sangat penting untuk diberikan dan diperhatikan orang tua, di antaranya:


1.Pendidikan ibadah

Aspek pendidikan ibadah ini khususnya pendidikan sholat disebutkan dalam firman Allah yang artinya;
‘’Hai anakku, dirikanlah sholat dan suruhlah manusia untuk mengerjakan yang baik dancegahlah mereka dari perbuatan munkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu, sesungguhnya hal yang demikian itu termasuk diwajibkan oleh Alloh,’’(QS. Luqman:17).

Pendidikan dan pengajaran al-Qur’an serta pokok-pokok ajaran islam yang lain telah disebutkan dalam Hadis yang artinya: ’’sebaik-baik dari kamu sekalian adalah orang yang belajar al-Qur’an dan kemudian mengajarkannya,’’

Penanaman pendidikan ini harus disertai contoh konkret yang masuk pemikiran anak, sehingga penghayatan mereka didasari dengan kesadaran rasional. Dengan demikian anak sedini mungkin sudah harus diajarkan mengenai baca dan tulis kelak menjadi generasi Qur’ani yang tangguh dalam menghadapi zaman.

2.Pendidikan Akhlakul Karimah

Orang tua mempunyai kewajiban untuk menanamkan akhlakul karimah pada anak-anaknya, dan pendidikan akhlakul karimah sangat penting untuk diberikan oleh orang tua kepada anak-anknya dalam keluarga, sebagai firman Alloh yang artinya.
“Dan sederhanakanlah kamu dalam berjalan dan lunakanlah suaramu dan sesungguhnya seburuk-buruk suara adalah suara himar,”( QS.Luqman:19 )
Dari ayat ini telah menunjukkan dan menjelaskan bahwa tekanan pendidikan keluarga dalam islam adalah pendidikan akhlak, dengan jalan melatih anak membiasakan hal-hal yang baik, menghormati kedua orang tua, bertingkah laku sopan baik dalam berperilaku keseharian maupun dalam bertutur kata.

3.Pendidikan Akidah
Pendidikan islam dalam keluarga harus memperhatikan pendidikan akidah islamiyah, dimana akidah itu merupakan inti dari dasar keimanan seseorang yang harus ditanamkan kepada anak sejak dini. Sejalan dengan firman Alloh yang artinya:

Dan ingatlah ketika lukman berkata kepada anaknya di waktu ia memberi pelajaran padanya: Hai anakku janganlah kamu mempersekutukan Alloh benar-benar merupakan kedlaliman yang besar,’’(QS,luqman:13).
Ayat tersebut menjelaskan bahwa akidah harus ditanamkan kepada anak yang merupakan dasar pedoman hidup seorang muslim. [1]

B.Tujuan Pendidikan Anak Dalam Keluarga

Hoghughi (2004) menyebutkan bahwa Pendidikan mencakup beragam aktifitas yang bertujuan agar anak dapat berkembang secara optimal dan dapat bertahan hidup dengan baik. Prinsip Pendidikan menurut Hoghughi tidak menekankan pada siapa (pelaku) namun lebih menekankan pada tujuan dari perkembangan dan pendidikan anak. Oleh karenanya tujuan Pendidikan  meliputi pendidikan fisik, pendidikan emosi dan pendidikan sosial.

1.Pendidikan fisik mencakup semua aktifitas yang bertujuan agar anak dapat bertahan hidup dengan baik dengan menyediakan kebutuhan dasarnya.

2.Pendidikan emosi mencakup pendampingan ketika anak mengalami kejadian-kejadian yang tidak menyenangkan seperti merasa terasing dari teman-temannya, takut, atau mengalami trauma.

Pendidikan emosi ini mencakup pendidikan agar anak merasa dihargai sebagai seorang individu, mengetahui rasa dicintai, serta memperoleh kesempatan untuk menentukan pilihan dan untuk mengetahui resikonya. Pendidikan emosi ini bertujuan agar anak mempunyai kemampuan yang stabil dan konsisten dalam berinteraksi dengan lingkungannya.

3.Sementara itu, pendidikan sosial bertujuan agar anak tidak merasa terasing dari lingkungan sosialnya yang akan berpengaruh terhadap perkembangan anak pada masa-masa selanjutnya. [2]

C.Peran Pendidikan Anak Dalam Keluarga

Peran  keluarga dalam pendidikan  anak dapat dilakukan dengan beberapa pola, yaitu:

1.Bermain pada anak.

Bermain merupakan salah satu cara yang tepat untuk melepaskan atau menumpahkan seluruh energi dan perasaan yang dimiliki anak termasuk didalamnya emosi anak. Selain itu biasanya dengan bermain anak juga dapat mengembangkan hubungan sosial mereka.

2.Permainan yang dapat melatih kecerdasan sosial emosional antara lain:
  • Bermain peran dengan boneka tangan maupun wayang.
  • Film pembelajaran bermuatan nilai sosial emosional.
  • Ajak anak keluar rumah untuk berinteraksi dengan orang lain.
  • Ajak anak bermain kelompok (cooperative play), seperti: sepak bola.
3.Sentuhan, belaian dan pelukan kepada anak.

Interaksi antara orang tua dengan anak sangat berpengaruh terhadap kecerdasan sosial    emosional anak. Sentuhan, belaian dan pelukan yang diberikan kepada anak merupakan beberapa cara yang tepat untuk membangun hubungan baik atau kelekatan antara orang tua dengan anak.

4.Pemberian kata positif dan empati orang tua terhadap anak.

Kata positif yang diberikan kepada anak membuat anak termotifasi untuk melakukan dan mengulangi perilaku yang positif dan membuat anak percaya diri. Sedangkan empati dari orang tua membuat anak merasa orang tua berada di pihaknya, terutama saat anak memiliki masalah, empati dari orang tua sangatlah penting agar anak dapat lebih tenang dan merasa orang tua merasakan apa yang anak rasakan. [3]


D.    Tanggung Jawab Keluarga

kelahiran anak dalam suatu keluarga selain memberikan kebahagiaan tersendiri juga menimbulkan tugas baru bagi kedua orang tuanya, tanggung jawab terhadap pemeliharaan dan pendidikannya. Islam memandang anak adalah amanah Allah yang harus di pelihara dengan baik dari segala sesuatu yang membahayakan baik yang berhubungan dengan badaniah maupun rohaniah.( Q.S An-Nisa’: 9)

Beberapa hal penting dalam menegakkan tanggung jawab orang tua terhadap anak diantaranya sebagai berikut:

  1. Ibu di dorong untuk mengasuh anak-anaknya. Pengasuhan ini terlihat pada saat mulai kehamilan, yang berarti keamanan anak dan segala sesuatu yang bersifat keduniawian pada saat dalam kandungan. Dari sini bisa ditarik kesimpulan seorang ibu pada dasarnya seorang pengasuh anak. Bahwa dia tidak secara langsung di tugaskan untuk mengasuh anak sendirian akan tetapi peran seorang ibu juga memberikan pendidikan dari usia dini hingga ke jenjang pendidikan formal.
  2. Ayat ini juga menjelaskan tanggung jawab seorang bapak untuk menghidupi anak-anaknya, seorang suami adalah orang yang bertanggung jawab bagi kesejahteraan anggota keluarganya & untuk menyediakan alat untuk memenuhi pangan, pakaian, tempat berteduh, & kebutuhan lain untuk istrinya atau mereka yang menjadi tanggung jawabnya & anak-anaknya. Jadi ayah berperan penting dalam kehidupan, juga bertanggung jawab untuk membiayai dan memelihara anak-anaknya.
  3. Pendidikan yang menyangkut anak sebaiknya dirundingkan oleh kedua orang tu. Kejujuran ibu, ayah sekalipun  seorang ibu/ayah angkat sangat penting dalam memelihara anak. Ketika keseimbangan antara hak dan tanggung jawab orang tua atas anak tercapai, Dengan cara memberikan pendidikan aqidah (keimanan) pendidikan agama dan pendidikan akhlak yang tepat dalam seluruh aspek pada diri anak, merupakan tanggung jawab utama setiap orang tua sehingga mereka tidak mudah dipengaruhi oleh kondisi dan situasi yang bagaimana pun. Dalam hal ini kedua orang tua harus  memberikan pendidikan di lingkungan keluarga serta menyerahkan kelembagaan tertentu dalam bidang pendidikan.
Mendidik anak-anak dengan pengetahuan agama, aqidah muamalah dan sejarah serta sesuai dengan tingkat usianya. Begitu juga dalam melaksanakan kewajiban agama dan mengamalkan serta mengembangkan sikap agama yang betul, dimulai dari iman kepada Allah malaikat, rasul-rasul hari kiamat kepercayaan agama yang kuat takut kepada Allah dan selalu mendapat pengawasan-Nya dalam segala perbuatan dan perkataan.

kewajiban pendidik dalam hal ini adalah menumbuhkan anak atas dasar pemahaman dan dasar-dasar iman dan ajaran Islam, sebagai aqidah maupun ibadah dan hanya mengambil Islam sebagai agamanya al-Qur’an sebagai imannya dan rasul sebagai pemimpin dan teladannya.

pembinaan dan pembiasaan ajaran agama pada anak sejak kecil, sangat penting karena dengan demikian akan dapat mengetahui dan menangkap bahasa dan pengertian yang berhubungan   dengan  agama secara berlahan-lahan karena kecerdasannya belum sampai ke taraf untuk mendapat hal-hal yang sifat abstrak.

Zakiah Darajat mengatakan” apabila latihan-latihan keagamaan dilalaikan diwaktu kecil atau di berikan dengan cara yang kaku, salah dan tindakan cocok dengan kemampuan anak-anak, maka ketika dewasa akan kurang peduli terhadap ajaran agama. Dari uraian ini dapat dipahami bahwa kedua orang tualah sebagai pendidik pertama dan utama dalam setiap keluarga, dan bertanggung jawab penuh terhadap kelangsungan pendidikan anak-anaknya terutama sekali dalam bidang aqidah( Keimanan), sehingga menjadi anak yang taat bertaqwa kepada Allah SWT. berguna kepada kedua orang tuanya, agama, nusa dan bangsa. [4]

E.     Kajian Perilaku Anak Dalam Keluarga

Menurut Hurlock Bahwa perkembangan sosial anak merupakan perolehan kemampuan berperilaku yang sesuai dengan tuntutan sosial. “Sosialisasi “ adalah Kemampuan bertingkah laku sesuai dengan norma nilai atau harapan sosial.

1.Proses Perkembangan Sosial.
Proses sosialisasi ini terpisah, tetapi saling berhubungan antara yang satu dengan yang lainnya. Menurut Hurlock antara lain :
a.Belajar untuk bertingkah laku dengan cara yang tepat diterima dimasyarakat.
b.Belajar memainkan peran sosial yang ada dimasyarakat.
c.Mengembangkan sikap / tingkah laku sosial terhadap individu lain dan aktivitas sosial yang ada di masyarakat. 
Berdasarkan ke-3 tahap proses sosial ini individu dibagi menjadi 2 kelompok yaitu :
a.Individu sosial.
b.Individu non sosial.
Menurut teori perkembangan psikososial Erikson ada empat tingkat perkembangan anak yaitu:
  • a.Usia anak 0 - 1 tahun yaitu trust versus mistrust. Pengasuhan dengan kasih sayang yang tulus dalam pemenuhan kebutuhan dasar bayi menimbulkan "trust" pada bayi terhadap lingkungannya. Apabila sebaliknya akan menimbulkan "mistrust" yaitu kecemasan dan kecurigaan terhadap lingkungan.
  • b.Usia 2 - 3 tahun, yaitu autonomy versus shame and doubt. Pengasuhan melalui dorongan untuk melakukan apa yang diinginkan anak, dan sesuai dengan waktu dan caranya sendiri dengan bimbingan orang tua atau pendidik yang bijaksana, maka anak akan mengembangkan kesadaran autonomy. Sebaliknya apabila pendidik tidak sabar, banyak melarang anak, akan menimbulkan sikap ragu-ragu pada anak. Hal ini dapat membuat anak merasa malu.
  • c.Usia 4 - 5 tahun, yaitu inisiative versus guilt, yaitu pengasuhan dengan memberi dorongan untuk bereksperimen dengan bebas dalam lingkungannya. Pendidik dan orang tua tidak menjawab langsung pertanyaan anak, maka mendorong anak untuk berinisiatif sebaliknya, bila anak selalu dihalangi, pertanyaan anak disepelekan, maka anak akan selalu merasa bersalah.
  • d.Usia 6 - 11 tahun, yaitu industry versus inferiority, bila anak dianggap sebagai "anak kecil" baik oleh orang tua, pendidik maupun lingkungannya, maka akan berkembang rasa rendah diri, dampaknya anak kurang suka melakukan tugas-tugas yang bersifat intelektual dan kurang percaya diri. [5]

F.     Model Pendidikan Orang Tua dalam Keluarga

1.Dalam menciptakan keluarga yang kondusif para orang tua hendaknya memperhatikan suasana harmonis dan kondusif dalam keluarga sehingga memungkinkan pertumbuhan anak secara normal yang diantaranya meliputi:
  • Sikap orang tua yang authoritative dengan memberikan kebebasan kepada anak untuk berpendapat melalui pemberian pengarahan-pengarahan yang tidak hanya bersifat satu arah, sediakan waktu untuk diskusi, hargai pendapat mereka sekalipun mungkin salah.
  • Pertanyaan-pertanyaan anak yang tidak diperhatikan akan mematikan rasa ingin tahu, yang berdampak pada anak menjadi masa bodoh dan bersikap tidak peduli dan akan menjadikannya sulit berkembang, baik kecerdasan maupun kreativitasnya.
  • Bermain, baik dalam arti metode belajar (learning by playing) maupun bermain bersama anak (aktivitas fisik) gerakan-gerakan seperti berguling, melompat-lompat, berayun-ayun, sangat mempengaruhi syaraf-syaraf kecerdasan anak. Helicopter spin salah satu metode yang dapat digunakan, melalui bermain dapat dimaksimalkan saluran indrawi.
  • Berikan keteladanan, bagi anak menirukan pekerjaan yang dilakukan orang tua lebih mudah dibandingkan dengan melakukan apa yang diucapkan, tunjukkan sikap, ucapan maupun perilaku baik yang dapat dicontoh oleh anak.
  • Hindari hukuman fisik, hukuman fisik lebih banyak menimbulkan dampak negatif, jika emosi orang tua sudah tinggi, hukuman fisik seringkali merupakan pelampiasan yang tidak terkendali.
  • Berikan perhatian pada kebutuhan anak khususnya yang berkaitan dengan emosi dan intelektual mereka, harus disadari bahwa kebutuhan seorang anak tidak hanya fisik semata.
2.Kondisikan dengan suasana membaca.

Para orang tua dapat memperkenalkan buku cerita kepada anak sedini mungkin dan saat yang paling mudah menanamkan kebiasaan membaca adalah: saat anak belum bisa protes. Yaitu: waktu bayi. Bahkan sejak dalam kandungan. Jika kita membacakan cerita kepada bayi setiap malam secara rutin, maka acara tersebut menjadi suatu ritual yang dinantikan anak, membaca cerita kepada bayi juga mengembangkan keingintahuan serta kecerdasan anak. Ketika bayi semakin besar, sudah bisa duduk di pangkuan, mulai meraba buku dan merasakan kehangatan orang tua pada saat membacakan cerita dan itu suatu perasaan yang sangat menyenangkan anak. Perasaan itu akan terus terbawa sampai dewasa, inilah yang disebut dengan neuro association. Dengan demikian bagi anak, buku menjadi suatu yang menyenangkan saat besar.

3.Pemberian sugesti positif dan tidak membandingkan dengan anak lain.

Beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar waktu dari perjalanan hidup manusia lebih banyak mendapatkan sugesti yang negative dibandingkan yang positif. Untuk itulah disarankan agar memberi dorongan pada apa yang harus dilakukan bukan yang dilarang, karena dorongan akan membuat anak berani mencoba sementara larangan membuat anak menjadi takut untuk mencoba.

Sedangkan anak diserahkan membandingkan dengan anak lain karena secara umum manusia tidak akan berkenaan jika dibandingkan dengan orang lain demikian pula pada anak. Hal ini akan berdampak rendahnya rasa percaya diri yang disebabkan eksistensi diri yang tidak dihargai.

4.Perkenalkan bahasa kedua

Memperkenalkan bahwa kedua (Arab, Inggris, Jepang, Jerman, Perancis) kepada anak sejak awal adalah saat yang paling tepat. Kemampuan belajar suatu bahasa asing paling tinggi sejak kelahiran hingga usia enam tahun. Dan sesudah itu menurun secara tetap dan tak terpulihkan. Lonjakan terbesar perkembangan otak mulai berakhir pada usia sekitar 10 tahun. Oleh karena itu bahasa asing sebaiknya diajarkan sedini mungkin. [6]


G.    Interaksi Sosial Edukatif Orang Tua Dan Anak

Interaksi sosial edukatif orang tua dan anak adalah pemberian cinta dan ksih sayang dan ketrampilan berhubungan dengan sosial termasuk etika dan nilai.  Beberapa manfaat pengasuhan sosial emosional antara lain:
1.empati,
2.mengendalikan amarah
3.kemandirian
4.disukai, ketekunan
5.kesetiakawanan
6.keramahan dan sikap hormat
7.kemampuan beradaptasi
8.kemampuan memecahkan masalah
9.kecakapan sosial
10.integritas dan konsisten
11.komitmen jujurberfikir terbuka
12.kreatif, adil, dan bijaksana
13.kemampuan mendengarkan
14.kemampuan berkomunikasi, motivasi
15.kemampuan bekerjasama
16.keinginan untuk berkontribusi dll.

Langkah orang tua dalam melatih emosional anak:
1.Menyadari emosi anaknya.
2.Mengakui emosi itu sebagai peluang untuk kedekatan dan mengajar.
3.Mendengarkan dengan penuh empati dan meneguhkan perasaan anak tersebut.
4.Menolong anaknya menemukan kata-kata untuk memberi nama emosi yang sedang dialaminya.
5.Menentukan batas-batas sambil membantu anak memecahkan masalah yang dihadapi.

Pengaruh dari pola asuh dalam mengembangkan sosial emosional anak, dalam perkembangan sosio-emosional anak, tentu ada beberapa faktor yang ikut mempengaruhinya. Ada 3 faktor yang mempengaruhi perkembangan sosio-emosional anak yaitu:   

1. Ada tiga tipe gaya atau cara orang tua mendidik anak yakni: otoriter, permisif, dan otoritatif.


Tipe Perilaku orang tua Karakteristik anak
Otoriter Kontrol yang ketat dan penilaian yang kritis terhadap perilaku anak, sedikit dialog (memberi dan menerima) secara verbal, serta kurang hangat dankurang terjalin secara emosional Menarik diri dari pergaulan serta tidak puas dan tidak percaya terhadap orang lain
Permisif Tidak mengontrol, tidak menuntut,sedikit menerapkan hukuman dan kekuasaan, penggunaan nalar, hangat & menerima Kurang dalam harga diri, kendali diri, dan kecenderungan untuk bereksplorasi
otoritatif Mengontrol, menuntut, hangat, reseptif,rasional, berdialog (memberi danmenerima) secara verbal,sertamenghargai disiplin, kepercayaandiri, dan keunikan Mandiri, bertanggung jawab secara sosial, memiliki kendali diri, bersifat eksplloratif,dan percaya diri
Contoh penerapan teknis pengasuhan sosial emosional dapat dilakukan dengan beberapa pola, yaitu:

1.Bermain pada anak.

Bermain merupakan salah satu cara yang tepat untuk melepaskan atau menumpahkan seluruh energi dan perasaan yang dimiliki anak termasuk didalamnya emosi anak. Selain itu biasanya dengan bermain anak juga dapat mengembangkan hubungan sosial mereka. Permainan yang dapat melatih kecerdasan sosial emosional antara lain:
a.Bermain peran dengan boneka tangan maupun wayang.
b.Film pembelajaran bermuatan nilai sosial emosional
c.Ajak anak keluar rumah untuk berinteraksi dengan orang lain
d.Ajak anak bermain kelompok (cooperatif play), seperti: sepak bola.

2.Sentuhan, belaian dan pelukan kepada anak.

Interaksi antara orang tua dengan anak sangat berpengaruh terhadap kecerdasan sosial emosional anak. Sentuhan, belaian dan pelukan yang diberikan kepada anak merupakan beberapa cara yang tepat untuk membangun hubungan baik atau kelekatan antara orang tua dengan anak

3.Pemberian kata positif dan empati orang tua terhadap anak.

Kata positif yang diberikan kepada anak membuat anak termotifasi untuk melakukan dan mengulangi perilaku yang positif dan membuat anak percaya diri. Sedangkan empati dari orang tua membuat anak merasa orang tua berada di pihaknya, terutama saat anak memiliki masalah, empati dari orang tua sangatlah penting agar anak dapat lebih tenang dan merasa orang tua merasakan apa yang anak rasakan. [7]

H. Telaah Perilaku Dan Sikap Orang Tua Dan Sikap Orang Tua Yang Mendukung Tumbuh Kembang Anak

Para ahli telah membuktikan bahwa kita sendiri sebagai orang tua dapat merasakan bahwa usia balita adalah usia yang luar biasa bagi perkembangan intelektual dan kreativitas seorang anak. Mas balita sering disebut the golden age, masa keemasan seorang manusia yang kini harus disadari adalah peranan orang tua dalam memberikan kesempatan dan memberi rangsangan karena jelas mereka belum bisa memperolehnya sendiri, bukan bantuan orang lain yang paling dekat adalah orang tua.

Kecerdasan saat ini tidak lagi hanya diartikan sebagai kecerdasan rasional yang bersifat logis analitis, praktis. Dalam kehidupan sekarang ini tidak kalah pentingnya adalah kecerdasan emosi yang dikaitkan dengan kematangan emosi seperti bijaksana dalam mengambil keputusan, dapat menimbang, berimajinasi dampak dari keputusan yang diambil. Anak-anak yang memiliki kecerdasan yang tinggi mempunyai cirri-ciri:

1.Mempunyai kelincahan dalam berfikir seperti tanggap dalam sesuatu, mempunyai daya ingat yang baik dan efektif, walaupun masih kecil dapat berkonsentrasi dalam waktu lama pada hal-hal yang menarik minat mereka.

2.Mempunyai semangat bersaing yang tinggi baik bersaing terhadap diri sendiri maupun terhadap orang lain. Memiliki keinginan besar untuk selalu lebih baik, maupun memotivasi diri sendiri.

3.Cepat menemukan perbedaan-perbedaan dan mudah menangkap sesuatu yang tidak biasa.

4.Dapat menggunakan kesadaran yang tinggi untuk mengumpulkan informasi dengan cepat dan hal ini dapat memungkinkan mereka untuk cepat belajar dari pengalaman termasuk meniru pelaku dari orang lain.

5.Memiliki kepekaan yang tinggi, lebih responsif dan membutuhkan pendekatan yang lembut dan pujian yang cukup, juga memiliki emosi yang baik.

6.Keinginan belajar yang tinggi dari sumber apapun.

7.Memiliki rasa ingin tahu yang besar melalui pertanyaan-pertanyaan yang dikeluarkan secara aktif dan berkesinambungan.

8.Kemampuan bertahan menghadapi frustasi.

9.Mampu mengendalikan diri, mengatur suasana hati dan menjaga beban stress agar tidak melumpuhkan kemampuan berfikir.

10.Mempunyai latar belakang yang cukup.

 
 Bagi anak yang berfikir kreatif mempunyai cirri-ciri sebagai berikut:
1.Memiliki rasa ingin tau yang besar.
2.Aktif dan giat bertanya serta tanggap terhadap suatu pertanyaan.
3.Selalu bersikap terbuka terhadap hal-hal baru yang berbeda.
4.Selalu ingin menemukan dan meneliti tentang sesuatu.
5.Senang pada tugas berat dan sulit.
6.Cenderung mencari jawaban yang luas dan memuaskan.
7.Berdedikasi tinggi dan aktif dalam menjalankan tugas.
8.Memiliki cara berfikir yang fleksibel divergen dan konvergen.
9.Berkemampuan menganalisis dan mengsintesis masalah.
10.Mempunyai daya imajinasi dan abstraksi yang baik.
11.Memiliki rasa percaya diri yang tinggi dan mandiri.
12.Memiliki kemampuan melahirkan berbagai gagasan dalam menyelesaikan masalah dan memiliki aspirasi yang baik.
13. Memiliki latar belakang membaca yang cukup puas. [8]

fotnote
________________________________________
[1] Anwar, Pendidikan Anak Dini Usia, Bandung 40153.
[2] Hidayat Nur, Mengembangkan Kecerdasan Spiritual Bagi Anak, Depok, Sleman, Jogjakarta 55282.
[3] Mansur, Pendidikan Anak Usia Dini, Pustaka Pelajar Yogyakarta 55167
[4] Mansur, Pendidikan Anak Usia Dini, Pustaka Pelajar Yogyakarta 55167
[5] Mansur, Pendidikan Anak Usia Dini, Pustaka Pelajar Yogyakarta 55167
[6] Norma, Tarazi Wahai Ibu Kenali Anakmu, Mitra Pustaka Juli 2001
[7] Norma, Tarazi Wahai Ibu Kenali Anakmu, Mitra Pustaka Juli 2001
[8] Spock Benyamin Menghadapi Anak di Saat Sulit, Delapratasa Publishing KDT 2004

Artikel keren lainnya: