Manusia Sampah ? Apakah kita termasuk Manusia Sampah ?- Pendidikan karakter, adalah satu hal yang saat ini mulai dikembangkan dan ditekankan diIndonesia. Saat ini, pemerintah Indonesia mulai peduli dan memusatkan perhatiannya pada generasi muda bangsa yang mulai Amoral dan sering bersikap arogan bahkan sampai meningkatnya tindak kriminalitas yang dilakukan oleh generasi muda anak Bangsa. Oleh karenanya, Pendidikan karakter ditekankan pada saat ini.
Secara umum materi tentang pendidikan karakter dijelaskan oleh Berkowitz, Battistich, dan Bier (2008: 442) yang melaporkan bahwa materi pendidikan karakter sangat luas. Dari hasil penelitiannya dijelaskan bahwa paling tidak ada 25 variabel yang dapat dipakai sebagai materi pendidikan karakter. Namun, dari 25 variabel tersebut yang paling umum dilaporkan dan secara signifikan hanya ada 10, yaitu:
- Perilaku seksual
- Pengetahuan tentang karakter (Character knowledge)
- Pemahaman tentang moral sosial
- Ketrampilan pemecahan masalah
- Kompetensi emosional
- Hubungan dengan orang lain (Relationships)
- Perasaan keterikan dengan sekolah (Attachment to school)
- Prestasi akademis
- Kompetensi berkomunikasi
- Sikap kepada guru (Attitudes toward teachers).
Otten (2000) menyatakan bahwa pendidikan karakter yang diintegrasikan ke dalam seluruh masyarakat sekolah sebagai suatu strategi untuk membantu mengingatkan kembali siswa untuk berhubungan dengan konflik, menjaga siswa untuk tetap selalu siaga dalam lingkungan pendidikan, dan menginvestasikan kembali masyarakat untuk berpartisipasi aktif sebagai warga negara.
Hadir beberapa pertanyaan dalam benak kita, Kenapa harus ada Pendidikan karakter ? Seberapa besar pengaruh karakter untuk kemajuan bangsa ? Bagaimana cara melakukan pendidikan karakter ? Apa tujuan ditekankannya pendidikan karakter ? semua pertanyaan ini akan terjawab setelah anda membaca artikel ini.
Senandainya kita melihat sejarah orang-orang yang lebih dulu dari kita seperti Para kiyai dan Pemerintahan pada masa Ir. Soekarno, Beliau sangat mementingkan generasi bangsa dan memusatkan perhatian penuh pada moralitas anak Bangsa. Hal ini hadir dari anggapan mereka bahwa maju dan mundurnya sebuah bangsa adalah dari para pemudanya.
Mengenai pendidikan karakter, saya mempunyai sedikit cerita yang mampu membangun karakter baik dalam diri manusia. Cerita yang akan saya sampaikan mungkin sudah banyak terjadi dalam kehidupan masyarakat. Namun kita tidak bisa mengambil hikamah dari sebuah kejadian dan tidak mau merenungi sisi baik dari sebuah kejadian.
Suatu hari saya naik sebuah angkot menuju ke Kampus. Kami melaju pada jalur yang benar, Tetapi tiba-tiba sebuah mobil hitam melompat keluar dari tempat parkir tepat di depan mobil angkot yang saya tunggangi.
Spontan, Supir angkot menginjak pedal rem dalam-dalam hingga ban mobil berdecit dan berhenti hanya beberapa cm saja dari mobil hitam tersebut.
Pengemudi mobil hitam tersebut mengeluarkan kepalanya dan memaki maki sampai mengeluarkan kata-kata yang tidak pantas ke arah mobil angkot yang saya tungangi.
Yang saya anehkan, Supir angkot hanya tersenyum dan melambai pada orang tersebut. Saya sangat heran dengan sikapnya yang bersahabat itu.
Saya bertanya, "Mengapa anda melakukannya ? Mengapa anda tidak marah ? Mengapa anda malah tersenyun ? Orang itu hampir merusak mobil anda dan bisa saja mengirim kita ke rumah sakit pak...."
Dengan wajah tenang dan bibir tersenyum, Ia menjelaskan bahwa banyak orang seperti gerobak sampah. Mereka berjalan keliling kemana man membawa sampah, seperti frustrasi, kemarahan dan kekecewaan.
Seiring dengan semakin penuhnya kapasitas sampah (frustrasi, kemarahan dan kekecewaan), semakin mereka membutuhkan tempat untuk membuangnya & seringkali mereka membuangnya kepada orang lain termasuk anda.
Jadi jangan diambil hati, tersenyum saja, lambaikan tangan, lalu lanjutkan hidup.
Jangan ambil sampah (frustrasi, kemarahan dan kekecewaan) mereka untuk kembali anda buang kepada orang lain yang anda temui di tempat kerja, di rumah atau dalam perjalanan bahkan sampai membuangnya kepada orang yang anda sayangi.
Intinya, orang yang sukses adalah orang yang tidak membiarkan "Gerobak sampah" mengambil alih hari-hari mereka dengan merusak suasana hati.
Hidup itu 10% mengenai apa yang kau buat dengannya dan 90% tentang bagaimana kamu menyikapinya
Hidup ini jangan diisi dengan hati sampah, maka kasihilah orang yang memperlakukan anda dengan benar, berdoalah bagi yang memperlakukan anda tidak benar.
Semoga artikel yang saya tulis mengenai Manusia Sampah ini memberikan pencerahan kepada kita dan membuat kita sadar bahwa dalam setiap kejadian yang kita temui ada hikmah yang terselubung dan mengandung pelajaran yang sangat berharga yang mampu membuat kita jadi lebih baik dalam menyikapi hidup.
Hidup bukan mengenai menunggu badai berlalu, tapi tentang bagaimana belajar menari dalam hujan.
Semoga Bermanfaat...
Artikel keren lainnya:
saya suka quote ini...
BalasHapusHidup itu 10% mengenai apa yang kau buat dengannya dan 90% tentang bagaimana kamu menyikapinya
trims udah berbagi
sama sama mas...
Hapussemoga kita bisa mengamalkannya, agar hidup kita selalu nyaman.
subhanallah kang,.
BalasHapussuhanallah apa mas hilman...
Hapus