Belajar dari sebuah kegagalan memahami perbedaan dalam hidup- Jagad raya seisinya ciptaan Allah SWT ini memiliki pesona keanekaragaman yang luar biasa. Sebagai sesama anggota tata surya, bumi tempat kita hidup jauh berbeda dengan bulan dan matahari, dan anggota tata surya yang lain. Mereka semua juga berbeda dengan bintang gemintang yang bertebaran dalam jagat raya. Meski memiliki aspek kesamaan di atara warga tata surya itu, kita tidak akan mengelak tentang pesona kemajemukan dan kemanfaatannya bagi kehidupan manusia.
Mengingkari keanekaragaman ciptaan Allah SWT tersebut sama artinya kita mengingkari semua ciptaan Allah yang Maha Kuasa itu.
Ya, kita juga mengetahui dengan pasti bahwa kita hidup hanya sekali. Salah satu masalah yang terjadi dalam kehidupan adalah saikap dan perilaku kita dalam menghadapi perbedaan-perbedaan itu. Padahal, perbedaan adalah menjadi bagian yang tak terpisahkan dalam kehidupan ini. Masalah yang timbul dalam kehidupan antara lain karena kita kurang cerdas menggunakan perbedaan sebagai modal untuk membangun kekuatan dalam kehidupan. Beda pendapat itu pasti. Beda pendapatan boleh jadi. Beda warna kulit itu bukan hanya teori. Cucu penulis yang kulitnya lebih putih mengatakan kulit kakungnya dikatakan “gosong”, itu bisa terjadi dalam keluarga sendiri, juga terjadi di negeri sendiri, bahkan juga terjadi di tempat yang lain lagi.
What we have to do… is to find a way to celebrate our diversity and debate our differences without fracturing our communities.
Apa
yang harus dilakukan … adalah menemukan cara untuk merayakan perbedaan
dan mendiskusikan perbedaan tanpa memecah belah komunitas kita
(Hillary Clinton)
Belajar dari sebuah kegagalan memahami perbedaan dalam hidup
Kadang kita tidak menyadari bahwa kita lebih sering menilai orang lain
dari pada menilai diri sendiri. Padahal masih banyak yang harus kita
gali dari kesalahan diri sendiri dari pada menggali kesalahan orang
lain.
Perbedaan suku juga seharusnya menjadikan kita bertambah wawasan tuk bisa mengenal kepribadian orang lain tuk dijadikan bahan rujukan menggali kekurangan dan kelebihan diri bukan malah menuntut orang untuk ikut dengan adat istiadat kita seakan-akan adat istiadat kitalah yang paling bagusnya. Padahal kalau dipadu-padankan justru akan semakin memperindah kepribadian kita...walaupun terkesan aneh menurut sebagian orang yang belum paham. Sama seperti kita minum jus yang di mix gitu...contohnya jus wortel dan terong belanda....sepertinya enak juga kalau di mix karena aroma wortel yg kurang enak bisa jadi hilang karena bercampur dengan aroma terong belanda bahkan rasanya jadi enak dan manfaatnya juga jadi bertambah. Jujur saja kalau kita hanya membiasakan diri berteman dengan hanya dengan orang yang satu suku dengan kita, kudu seagama saja lha.. hanya segitulah wawasan kita. Sehingga bila kita bertemu dengan yang beda kita malah merasa jadi aneh, asing dan bingung bahkan bisa sampai-sampai kita mencurigai orang itu habis-habisan..apalagi kalau kita sampai bertemu dengan orang luar negeri....wah ....maybe kita stressnya luar biasa. jadi dari cerita ini, dan aku mengambil dari pengalamanku selama diperantauan aku bersyukur bisa mengenal dan bisa akrab dengan orang-orang dari banyak suku dan beda negara...mengambil hal positif dari mereka dan membuang yang negatifnya...karena intinya semuanya sama..ada plus minusnya...tapi tinggal bagaimana kita bisa berbagi dan saling mengerti kekurangan dan bisa saling memperbaikinya sehingga bisa jadi sebuah kelebihan yang luar biasa....ibarat kayu saja..kalau dilihat ketika masih jadi pohon nggak kebayang bisa jadi kursi...dan macam-macam bentuk lainnya. kayu itu dipotong di amplas sampai berkita dan didesain terus sampai jadi sebuah bentuk ...di cat ...kemudian jadi bentuk yang indah...aslinya tetap aja kayu...apalagi kayu jati yg keras...itu justru dicari orang karena kokoh kayunya jadi bisa tahan lama. So,...bukankah kita harus belajar dari sebuah kata perbedaan karakter..baik itu dalam pergaulan bahkan hidup berumah tangga. Sehingga tidak akan ada yg namanya kompetisi yg tidak sehat/tidak sportif, perceraian bahkan kekerasan dalam rumah tangga. Mulai dari sekarang kita ambil hikmahnya dari kegagalan masa lalu tuk belajar memaknai sebuah perbedaan suku, karakter kepribadian dan kita jangan menuntut kesempurnaan dari seseorang tapi belajar bersama tuk menjadikannya lebih baik dan tampak sempurna. Terimakasih sudah membaca ini semoga aku bisa belajar dan memulai hidup lebih baik tuk masa depan. Jazakumullah.
Itulah hakikat perbedaan dan kita memang harus Belajar dari sebuah kegagalan memahami perbedaan dalam hidup agar hidup kita selalu nyaman dan aman.
Belum ada tanggapan untuk "Belajar dari sebuah kegagalan memahami perbedaan dalam hidup"
Posting Komentar