Kisah Sebatang Pensil dan Nenek-Nenek- Kali ini belajarmengajar ingin menceritakan sebuah kisah yang mengandung arti dan banyak hikmah didalam kisah tersebut. semoga para pembaca merasa termotifasi oleh cerita dibawah ini. selamat membaca.
Kisah Sebatang Pensil dan Nenek-Nenek
Pada suatu hari ada seorang anak kecil, pada ssat itu di suatu rumah ada anak lelaki memandangi neneknya yang sedang menulis surat, lalu anak itu bertanya,
“Apakah Nenek sedang menulis cerita tentang kegiatan kita ? Apakah cerita ini tentang aku ?”
Sang nenek berhenti menulis surat dan berkata kepada cucunya,
“Nenek memang sedang menulis tentang dirimu, sebenarnya, tetapi ada yang lebih penting daripada kata – kata yang sedang Nenek tulis, yakni pensil yang Nenek gunakan. Mudah – mudahan kau menjadi seperti pensil ini, kalau kau sudah dewasa nanti.”
Si anak lelaki merasa heran, diamatinya pensil itu, kelihatannya biasa saja.
“Tapi pensil itu sama saja dengan pensil – pensil lain yang pernah kulihat!”
Neneknya menjawab
“Itu tergantung bagaimana kau memandang segala sesuatunya. Ada lima pokok yang penting, dan kalau kau berhasil menerapkannya, kau akan senantiasa merasa damai dalam menjalani hidupmu.”
Point-point Hikmah dari Pena yang digunakan Oleh Nenek
Pertama
Kau sanggup melakukan hal – hal yang besar, tetapi jangan pernah lupa bahwa ada tangan yang membimbing setiap langkahmu. Kita menyebutnya tangan Tuhan. Dia selalu membimbing kita sesuai dengan kehendak-Nya.
Kedua
Sesekali Nenek mesti berhenti menulis dan meraut pensil ini. Pensil ini akan merasa sakit sedikit, tetapi sesudahnya dia menjadi jauh lebih tajam. Begitu pula denganmu, kau harus belajar menanggung beberapa penderitaan dan kesedihan, sebab penderitaan dan kesedihan akan menjadikanmu orang yang lebih baik.
Ketiga
Pensil ini tidak keberatan kalau kita menggunakan penghapus untuk menghapus kesalahan – kesalahan yang kita buat. Ini berarti, tidak apa – apa kalau kita memperbaiki sesuatu yang pernah kita lakukan. Kita jadi tetap berada di jalan yang benar untuk menuju keadilan.
Keempat
Yang paling penting pada sebatang pensil bukanlah bagian luarnya yang dari kayu, melainkan bahan grafit di dalamnya. Jadi, perhatikan selalu apa yang sedang berlangsung di dalam dirimu.
Kelima
Pensil ini selalu meninggalkan bekas. Begitu pula apa yang kau lakukan. Kau harus tahu bahwa segala sesuatu yang kau lakukan dalam hidupmu akan meninggalkan bekas, maka berusahalah untuk menyadari hal tersebut dalam setiap tindakanmu.
Itulah Kisah Sebatang Pensil dan Nenek-Nenek yang bisa kita ambil pelajaran. semoga hari-hari kita selalu diberi kemudahan dan kenahagiaan dalam menjalani hidup.
Artikel keren lainnya:
Belum ada tanggapan untuk "Kisah Sebatang Pensil dan Nenek-Nenek"
Posting Komentar